Ekonom: Masyarakat Menengah-Atas Menunda Belanja karena Momen Pemilu
Pada Februari 2019, penurunan IKK terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juta per bulan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom menilai masyarakat, khususnya ekonomi menengah ke atas, menunda belanja menjelang kampanye. Hal itu berdampak pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun dari 125,5 menjadi 125,1 seperti yang dirilis Bank Indonesia (BI).
Pada Februari 2019, penurunan IKK terutama terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Serta berusia 20 hingga 40 tahun.
"Tanda masyarakat khususnya kelas menengah atas lebih menunda belanja," jelas Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira, Rabu (6/3/2019).
Baca: Gandeng Desainer Irna Mutiara, Dhini Aminarti Luncurkan Lini Bisnis Fesyen Muslimah
Kelompok yang cenderung optimistis justru pendapatan kelas bawah. Kondisi ini didorong oleh faktor Pemilu yang dirasa lebih menguntungkan masyarakat kelas bawah dengan besarnya alokasi bansos dan biaya politik.
Baca: Sejuta Pesona Pantai Mandeh di Pesisir Sumatera Barat
Sementara kelas menengah atas sedikit khawatir soal pemilu. Terutama karena adanya ketidakpastian kebijakan serta takut adanya pergantian kabinet baru. "yang justru kontra dengan dunia usaha," ujar Bhima.
Bhima menambahkan, faktor makro ekonomi juga berperan. Antara lain efek kenaikan suku bunga acuan di 2018 yang agresif hingga ke level 6% membuat bunga kredit menjadi mahal. Juga terkait dengan fluktuasi rupiah yang masih bisa saja tertekan.
Reporter: Benedicta Prima
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Ekonom nilai pemilu membuat masyarakat ekonomi menengah ke atas tunda belanja
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.