Ikatan Pengusaha Muda Indonesia Gelar Munas Kedua
Munas II IPMI selain penyempurnaan AD/ART juga untuk pembentukan struktur kepengurusan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pengusaha Muda Indonesia (IPMI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) II yang diikuti anggota, pengurus dan perwakilan dari berbagai daerah di Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/3/2019).
Ketua IPMI periode 2016-2019 Kusnanto mengatakan, Munas ini menjadi forum pertanggungjawaban bagi pengurus IPMI periode lama sekaligus untuk memilih ketua umum yang baru.
"Kita juga mengagendakan penyempurnaan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi sekaligus untuk memupuk silaturahim anggota agar makin erat dan akrab," ungkap pria yang akrab disapa Anto Jangkar ini.
Kusnanto mengatakan, dalam menjalankan roda organisasi, IPMI menjalankan beberapa pilar. Antara lain, sebagai organisasi pengusaha, IPMI berpartisipasi langsung dalam upaya memperkuat struktur ekonomi Indonesia dan medukung ekosistem ekonomi digital.
"Kami juga berkontribusi memperkuat pertumbuhan UMKM muda terutama di daerah dan konsisten merangkul seluruh pengusaha dengan tidak membedakan suku, agama, ras dan antargolongan serta afiliasi politik," jelasnya.
Dia menambahkan, anggota IPMI selama ini mendapatkan sejumlah pelatihan seperti antiterorisme specialist, crime prevention specialist bekerja sama dengan CIISM Singapura. "Pelatihan semacam ini berguna bagi kami sebagai pengusaha yang memiliki latar belakang usaha beragam," ungkapnya.
"Kita memulai organisasi ini dari nol, dan sekarang menjadi ajang silaturahim dan komunikasi antar anggota. Kita siapkan wadah untuk tampung aspirasi teman teman kemudian berkembang. Slogan kita persaudaraan loyalitas dan respek," jelas Anto Jangkar.
Saat ini IPMI memiliki perwakilan organisasi dan anggota di sejumlah kota seperti Surabaya, Balikpapan, Bandung, Semarang, Bali serta Singapura. Ke depan organisasi ini akan terus dimekarkan dengan merangkul pengusaha-pengusaha di daerah yang potensial seperti Yogyakarta, untuk bergabung.
Wasekjen IPMI dan Ketua Panitia Munas II IPMI Samuel Ph Sianipar menambahkan, melalui wadah IPMI, organisasinya ingin mengembangkan pengusaha lebih besar dan berkembang dengan memanfaatkan jejaring yang selama ini mereka miliki.
Pihaknya selama ini juga terlibat dalam kegiatan CSR seperti penyaluran bantuan dari anggota ke masyarakat Banten, Palu dan Lombok yang menjadi korban tsunami beberapa waktu lalu.
"IPMI terbentuk dari kesamaan hobi, yang kemudian membentuk pertemanan, persaudaran loyalitas dan lain lain. Kepengurusan kita di tingkat pusat sudah terbentuk dan nanti menyusul di tingkat daerah," ujarnya.
Dia menambahkan, Munas II IPMI selain penyempurnaan AD/ART juga untuk pembentukan struktur kepengurusan.
Baca: Menuai Kritikan, Kementerian Perdagangan Evaluasi Kebijakan Post Border
Persyaratan menjadi angggota IPM, calon anggota harus memiliki badan usaha minimal berbentuk usaha dagang (UD) CV atau perseroan terbatas (PT) dan harus mendapat rekomendasi dari minimal 3 anggota yang sudah terdaftar.
Total anggota IPMI saat ini mencapai 50 orang dari latar belakang usaha yang digeluti. Duduk sebagai anggota Dewan Pembina adalah Kapolda Babel Brigjen Polisi Istiono, Kolonel Samista (komandan PM Armada 1), I Gde Dewa Palguna (hakim Mahkamah konstitusi), Abdul Samad (pengusaha), Kompol Endy
dan Ir K Wirawan, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia.