Mikir Dua Kali Serang Langsung Iran, PM Israel: Houthi akan Belajar Seperti Hamas dan Hizbullah
Netanyahu menepis saran Mossad agar Israel menyerang langsung Iran saat serangan kelompok Houthi Yaman meningkat ke Tel Aviv.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Mikir Dua Kali Serang Langsung Iran, PM Israel: Houthi akan Belajar Seperti Hamas dan Hizbullah
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menepis saran Badan Intelijen Israel, Mossad untuk menyerang langsung Iran saat serangan kelompok Houthi Yaman meningkat.
Alih-alih menyerang langsung Iran, yang dikenal sebagai pendukung kelompok Yaman, Netanyahu justru memfokuskan ancamannya ke Houthi.
Berpikir ulang untuk menyerang langsung Iran, Netanyahu menyatakan kalau 'Teheran adalah masalah lain, akan ditangani pada kesempatan berbeda'.
Baca juga: Giliran Drone Kamikaze Houthi Hantam Zona Industri Ashkelon, IRGC Iran: Israel Salah Perhitungan
Ansarallah (Houthi) yang didukung Iran di Yaman dalam sepekan terakhir memang telah meningkatkan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Tel Aviv.
Baca juga: Rudal Kelima dalam Sepekan Houthi, Ribuan Warga Tel Aviv Rebutan Shelter, Israel Ngadu ke PBB
"Kami menyerang musuh-musuh kami dan mereka yang mengira mereka dapat memutuskan benang kehidupan kami di sini. Ini akan berlaku untuk semua orang," kata Netanyahu pada Rabu (25/12/2024) dalam sebuah pesan yang menandai dimulainya hari raya Yahudi Hanukkah.
Menargetkan langsung kelompok Houthi, Netanyahu juga mengatakan: "Kelompok Houthi akan belajar, seperti halnya Hamas, Hizbullah, rezim Assad, dan yang lainnya, dan bahkan jika butuh waktu, pelajaran ini akan dipahami di seluruh Timur Tengah."
Kelompok Yaman mengatakan bahwa serangannya adalah balasan atas perang genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 45.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Saran Mossad: Serang Langsung Biangnya, Iran!
Sebelumnya, kepala badan Intelijen Israel, Mossad, David Barnea, mendesak pimpinan Israel untuk berkonsentrasi menyerang Iran sebagai cara untuk membendung serangan dari kelompok Houthi.
Hal itu menyusul kekhawatiran serangan Yaman yang didukung Iran akan meningkat dalam waktu dekat.
Sikap yang diambil oleh Barnea ini bertentangan dengan pendapat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz.
Kabarnya Netanyahu dan Katz lebih memilih untuk terus melancarkan serangan terhadap Houthi daripada terhadap Iran.
Menurut surat kabar Haaretz, Barnea mengajukan opsi tersebut selama serangkaian diskusi mengenai kurangnya hasil dari tiga putaran serangan sebelumnya di Yaman.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Mossad yakin akan lebih efektif untuk menyerang Iran, yang mendanai dan mempersenjatai kelompok Syiah.