Sri Mulyani Sebut Kemungkinan Penumpang MRT Jakarta 80 Persen Milenial
Selama 30 menit, Menkeu berkeliling dari stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus-Senayan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari milenial untuk milenial.
Istilah itu disematkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat melakukan ujicoba MRT Jakarta.
Selama 30 menit, Menkeu berkeliling dari stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus-Senayan.
“Kami bertemu head of station jelaskan soal kelola SDM maupun aspek operasionalnya. Ini betul-betul akan transformasikan Indonesia atau Jakarta jadi masyarakat modern,” kata Sri Mulyani, Rabu (6/3/2019).
Ia mengatakan pelayanan penumpang MRT Jakarta akan didominasi kaum milenial sebanyak 80 persen.
Baca: Harga Tiket MRT Rp 10.000 Per Penumpang Dinilai Sudah Ideal untuk Warga Jakarta
Menurutnya ini bentuk dinamika demografik yang menggembirakan karena perlu generasi muda dalam wacana program-program pembangunan.
“Jadi milenial yang in charge mengurus publik (pelayanan) dan fungsi lain. Ini komitmen kami membantu pemerintah DKI Jakarta agar bisa berjalan memberi layanan publik yang baik,” paparnya.
Pembangunan MRT juga memberikan keuntungan lain.
Seperti misalnya, perpindahan penggunaan transportasi dari kendaraan pribadi ke transportasi publik dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM), mengurangi kemacetan, dan mengurangi polusi udara di Jakarta.
Selain itu, pembangunan MRT akan menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti peningkatan tenaga kerja (baik selama pembangunan dan operasional MRT), pengembangan hunian terjangkau, serta pertumbuhan nilai properti dalam kawasan.
Saat ini, 99 persen persiapan di stasiun bawah tanah dan depo serta stasiun layang MRT sudah selesai.
Setelah beroperasi, proyek senilai Rp16 triliun ini akan memiliki 16 rangkaian kereta dengan enam gerbong di setiap rangkaian perjalanan dan dapat menampung 1.200 hingga 1.800 orang per rangkaian.
Pendanaan Proyek MRT Fase I dan II berasal dari 49 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (on-granting) dan 51 persen APBD Pemerintah Provinsi DKI (on-lending).