Dalam Maybank Economic Outlook 2019, BI Waspadai Dampak Pelemahan Ekonomi Tiongkok Ke Indonesia
Meskipun perang tersebut kini tidak terlalu memanas, namun melemahnya ekonomi Tiongkok diprediksi akan berimbas kepada Indonesia
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Meluasnya dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok ternyata membuat Indonesia cukup waspada.
Meskipun perang tersebut kini tidak terlalu memanas, namun melemahnya ekonomi Tiongkok diprediksi akan berimbas kepada Indonesia.
Baca: Maybank Sepakati Kerjasama Pemasaran 12 Produk Asuransi Jiwa dan Kerugian dari Allianz
Perlu diketahui pada 2017 lalu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok berada pada angka 6,9 persen.
Kemudian melemah pada tahun berikutnya, yakni 6,6 persen.
Melemahnya ekonomi Tiongkok diprediksi akan berdampak pada harga komoditas.
Dalam acara 'Maybank Economic Outlook 2019' yang dibuka oleh Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2019), Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyampaikan pemaparannya.
Ia mengatakan, Indonesia memang memiliki prospek ekonomi yang jauh lebih baik jika dibandingkan pada 2013 serta 2018 lalu.
"Jika melihat kebijakan moneter, pada 2019 prospek Indkonesia kedepannya ya harapannya kita akan memiliki prospek yang lebih baik jika dibandingkan pada tahun 2013 dan 2018," ujar Mirza.
Baca: Sinergi Maybank Indonesia - Global Wakaf untuk Umat
Kendati prospek ekonomi Indonesia diproyeksi membaik, namun tantangan yang kini dihadapi Indonesia adalah melemahnya ekonomi Tiongkok yang diprediksi akan terjadi hingga 2021 mendatang.
"Namun kita masih ada tantangan terkait ekonomi Tiongkok yang (diprediksi) akan memberi dampak pada harga komoditas," kata Mirza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.