2018, Pendapatan iCar Asia Limited Tumbuh 27 Persen, Kerugian EBITDA di Indonesia Berkurang
Pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh kenaikan penerimaan kas yang naik 46 persen dibandingkan tahun 2017.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan portal marketplace otomotif iCar Asia Limited merilis laporan keuangan untuk tahun buku 2018 dengan membukukan pendapatan tahunan sebesar 27 persen menjadi 11,6 juta dolar AS dari capaian di 2017.
Pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh kenaikan penerimaan kas yang naik 46 persen dibandingkan tahun 2017.
Hamish Stone, CEO iCar Asia dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Rabu (13/3/2019) menyebutkan, selama 2018, dua dari tiga negara di mana iCar menjalankan bisnisnya membukukan laba.
Bisnis iCar Asia di Malaysia menjadi negara pertama yang mendapatkan EBITDA dan arus kas (keuangan) positif
di September 2018 dan mempertahankan kinerja ini pada kuartal keempat 2018 yang memiliki tingkat keuntungan penuh pertama di kuartal tersebut.
Kemudian disusul bisnis iCar Asia di Thailand yang mendapatkan EBITDA dan arus kas positif (keuangan) di bulan Desember 2018.
"Dengan pencapaian tonggak sejarah ini di 2 negara dan ditambah dengan peningkatan kinerja keuangan untuk Indonesia, iCar Asia tetap berada di jalur untuk meraih titik impas EBITDA pada akhirnya. tahun 2019," sebut Hamish Stone.
Hamis menyebutkan, per 31 Desember 2018, aset iCar Asia mencapai 9,5 juta dolar AZS dalam bentuk dana tunai dan setara kas.
Baca: Saham Boeing Langsung Ambles Begitu Sejumlah Negara Eropa Larang Terbangkan 737 Max Series
Grup iCar Asia juga memiliki akses bersyarat ke dana tambahan senilai hingga 16,5 juta dolar AS yang terdiri dari fasilitas hutang senilai 5 juta dolar AS dan hasil opsi saham sebesar 11,5 juta dolar AS yang bergantung pada fluktuasi kenaikan harga saham yang berlaku di atas harga $ 0,20 pada saat atau sebelum tanggal kedaluwarsa opsi, perusahaan tidak memfaktorkan dana tambahan ini ke dalam rencana modal kerjanya saat ini.
Di Indonesia iCar Asia menjalankan bisnis lewat marketplace otomotif kendaraan roda empat Mobil123.
Hamish Stone menjelaskan, bisnis iCar Asia di Indonesia memasuki tahun yang transformatif karena berkembangnya strategi monetisasi dengan pertumbuhan yang kuat dalam jumlah dealer yang berbayar dengan diperkenalkannya produk iklan berlangganan dki bulan September 2018.
Baca: Sempat Ditanyai Polisi, Pria Ini Selamat dari Kecelakaan Maut Boeing 737 Max 8 Ethiopian Airlines
Hal ini membantu untuk melanjutkan tren pertumbuhan yang kuat dengan pendapatan yang meningkat 58% dibandingkan 2017 menjadi 1,15 juta dolar AS karena perusahaan berkembang lebih jauh melalui strategi monetisasi.
Kerugian EBITDA 2018 berkurang sebesar 11 persen dibandingkan 2017 menjadi 3,40 juta dolar AS dengan lebih dari 100 persen peningkatan pendapatan membuat pengurangan kerugian EBITDA dikarenakan biaya berkurang secara marginal.
Rata-rata pengunjung bulanan dan jumlah leads meningkat kuat dengan masing-masing bertumbuh sebesar 32 persen
dan 16 persen pada tahun 2018.
Dia menyebutkan, pencapaian ini membantu memberikan pertumbuhan jumlah dealer yang berbayar dalam sebulan
untuk mempromosikan listing mereka, jumlah ini naik 11% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun 2018 menjadi tahun yang menarik bagi iCar Asia dan kami telah meletakkan fondasi yang kuat dalam bisnis
kami untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut pada 2019. Kami sangat bangga dengan bisnis Malaysia dan
Thailand yang telah menjadi EBITDA dan arus kas positif (keuangan) sesuai pedoman kami di 2018," sebutnya.
Per akhir tahun 2019 ini pihaknya menargetkan bisa meraih titik impas EBITDA dari seluruh operasi bisnis iCar Asia di Malaysia, Thailand dan Indonesia.