Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemendag Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing di Tingkat Global

Enggartiasto Lukita mengaku siap menghadapi berbagai tantangan global dan domestik yang akan memengaruhi kinerja perdagangan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Kemendag Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing di Tingkat Global
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku siap menghadapi berbagai tantangan global dan domestik yang akan memengaruhi kinerja perdagangan.

Upenting bagi Kemendag meningkatkan perdagangan yang bernilai tambah dan berdaya saing di tingkat global guna mencapai target kinerja sektor perdagangan di tahun 2019.

Hal itu dibahas dalam Rapat Kerja Kemendag tahun 2019 mengusung tema “Meningkatkan Perdagangan Bernilai Tambah dan Berdaya Saing” yang berlangsung pada 12-13 Maret 2019 di Tangerang, Banten.

“Kami menekankan pada upaya menjalin sinergitas antar kementerian/lembaga, pemda, dan pelaku usaha dalam merumuskan langkah-langkah pencapaian target kinerja Kemendag di tahun 2019. Dengan tema yang diusung tahun ini, kami ingin mewujudkan cita-cita Indonesia agar menjadi lebih unggul dan berdaya saing dalam persaingan global,” ujar Mendag.

Baca: Kemendagri, KPU dan Bawaslu Bentuk Tim Gabungan Atasi WNA Masuk DPT Pemilu 2019

Target kinerja sektor perdagangan tahun 2019 yaitu menjaga tingkat inflasi pada angka 3,5 persen, meningkatkan pertumbuhan ekspor nonmigas 7,5 persen, dan membangun/merevitalisasi 1.037 pasar rakyat.

Mendag berharap dapat unggul dan berdaya saing di kancah global, Raker Kemendag 2019 akan membahas lebih mendalam berbagai upaya yang telah dijalankan selama ini untuk mewujudkan peningkatan nilai tambah dan daya saing perdagangan Indonesia, yaitu dengan optimalisasi distribusi perdagangan, optimalisasi peran ekonomi digital, dan pengembangan perdagangan luar negeri terpadu.

BERITA TERKAIT

Optimalisasi distribusi perdagangan dilakukan dengan membangun/merevitalisasi 5.000 pasar rakyat secara fisik maupun nonfisik; memanfaatkan gerai maritim untuk menurunkan disparitas harga dan dapat menjangkau daerah terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan; serta menjadikan sistem resi gudang menjadi bagian dari upaya stabilisasi harga bahan pokok dan mendorong kinerja ekspor komoditas.

Selain itu, unit metrologi legal harus mendorong standardisasi sarana perdagangan agar sektor perdagangan semakin berkualitas dan berdaya saing.

Optimalisasi peran ekonomi digital dilakukan dengan mendorong peningkatan produk UMKM Indonesia memasuki laman pemasaran (marketplace) lokal. Pertumbuhan nilai transaksi perdagangan elektronik Indonesia tumbuh 49 persen per tahun pada periode 2015—2018 dan nilainya mencapai USD 27 miliar pada 2018.

Diprediksi, nilainya akan menjadi USD 130 miliar pada 2020 dengan jumlah pembeli mencapai 65 juta orang. Sementara berdasarkan survei IdEA, baru sekitar 16 persen UMKM memanfaatkan niaga elektronik (e-commerce).

“Daya saing digital Indonesia masih perlu ditingkatkan. Produk UMKM Indonesia harus menjadi tuan rumah di platform niaga elektronik lokal,” tegas Mendag.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas