Laba Dyandra Naik Luar Biasa di Kuartal Empat
PT Dyandra Media International Tbk (Dyandra), perusahaan induk (holding) beberapa perusahaan yang bergerak di industri Meeting, Incentive, Convention
Editor: Toni Bramantoro
PT Dyandra Media International Tbk (Dyandra), perusahaan induk (holding) beberapa perusahaan yang bergerak di industri Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE), hari ini, mengumumkan hasil kinerja laporan keuangan kuartal IV yang berakhir 31 Desember 2018.
Dyandra mencatatakan pendapatan sebesar Rp. 1.035 miliar, naik sekitar 20,2% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp 861,2 miliar. Kontribusi terbesar pendapatan berasal dari pendapatan acara sekitar 58,0%.
Presiden Direktur Dyandra, Rina R. Maksum, menjelaskan, kenaikan pendapatan dan laba cukup signifikan itu berasal dari beberapa penyelenggaraan acara alias event Dyandra Group yang banyak terselenggara pada semester kedua 2018. Di samping event nasional, beberapa di antaranya merupakan event-event internasional, seperti Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) – World Bank Group (WBG) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang didukung unit bisnis PT Nusa Dua Indonesia (Venue Owner & Hall Management Business) dan The 18th Asian Games yang didukung oleh unit bisnis PT Samudra Dyan Praga dan PT Sinar Dyandra Abadi yang bergerak di bidang Supporting Event.
Atas peningkatan pendapatan tersebut yang dihasilkan, Dyandra mencapai laba bruto sebesar Rp. 340,7 miliar tahun 2018 atau growth 57,2%, dimana gross profit margin mengalami peningkatan menjadi sebesar 32,9% dibandingkan tahun lalu sebesar 25,2%. Manajemen juga berhasil mencapai laba usaha positif sebesar Rp. 100,7 miliar dibanding tahun sebelumnya yang masih negatif, pencapaian ini diikuti pula dengan operasional profit margin yang menjadi positif pada level sekitar 9,7%.
Dyandra mencatatkan laba bersih sebesar Rp 76,60 miliar atau meningkat hingga 1.188% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini dicapai atas peningkatan margin yang cukup signifikan terutama pada lini bisnis pendapatan acara, di sisi lain juga terdapat penurunan beban keuangan yang berasal dari penurunan pinjaman berbunga atas disvestasi anak usaha.
Kinerja membanggakan tersebut melengkapi semangat Dyandra yang akan "all out" tahun ini mengingat 2019 adalah tahun yang menandai anak usaha Dyandra, PT Dyandra Promosindo (DP) berkiprah sebagai Professional Exhibition Organizer (PEO) selama 25 tahun. “Your Trusted Partner” merupakan tagline DP dalam menyuguhkan karya-karya terbaik untuk kolega, partner dan klien Dyandra.
Kinerja bisnis Dyandra ditopang empat perusahaan yang menjadi pilar bisnisnya, DP mengelola bisnis Penyelenggaraan Acara, PT Dyamall Graha Utama (DGU) menjalankan usaha Penunjang Acara, PT Nusa Dua Indonesia (NDI) fokus pada bisnis Ruang Konvensi dan Eksibisi (pameran), dan PT Graha Multi Utama (GMU) mengelola bisnis Hotel.
Rina berharap, sepanjang 2019 Dyandra mampu mempertahankan kinerja dan mengeksekusi rencana-rencana bisnis yang sudah disiapkan. Salah satunya, fokus pada event-event raksasa bertaraf nasional dan internasional.
Dari sisi pameran Business to Business (B2B), Indonesia International Furniture Expo (IFEX), telah sukses diselenggarakan pada 11–14 Maret 2019 yang lalu. Ajang bergengsi bertema mebel dan kerajinan terbesar bertaraf internasional yang memasuki tahun ke enam, berbuah hasil yang memuaskan.
Tahun ini, nilai on the spot transaction tercatat sebesar US$ 370 juta dengan nilai follow up transaction mencapai US$ 900 juta. Sehingga total transaksi selama IFEX 2019 mencapai US$ 1,270 miliar. Tercatat ada lebih dari 12.000 visitors dan buyers dari 129 negara (top 5 : USA, Australia, China, India, France) bertransaksi di event ini.
Pameran ini diresmikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto dan juga dikunjungi oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Bapak Enggartiasto Lukita. Dalam kunjungannya, Presiden RI mengungkapkan akan kembali menyederhanakan regulasi-regulasi yang berkaitan dengan industri mebel, mengingat peluang untuk meningkatkan pasar mebel Indonesia masih terbentang luas.
Awal tahun ini, DP juga akan menggelar konser John Mayer Asia Tour dan berhasil menjual 10.000 tiket lebih. Bertindak selaku promotor musik, Dyandra Mas Entertainment, merupakan unit bisnis DP yang akan menggelar konser John Mayer pada 5 April 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.
Tak lama setelah konser musik internasional tersebut, Dyandra Mas Entertainment juga menggelar Disney on Ice yang mengusung Mickey's Super Celebration pada 24–28 April 2019 dengan jumlah tiket terjual mencapai 38.000 tiket untuk 12 show selama lima hari. Total tiket event yang menyasar segmen keluarga ini sudah habis terjual sekitar lebih dari 70%.
Akuisisi dan ekspansi Event lain yang juga bertaraf internasional dan siap menyapa pemerhati otomotif adalah Telkomsel Indonesia International Motor Show. Sekitar 350 perusahaan di industri otomotif dan 28 merek kendaraan roda empat dan roda dua berpartisipasi dalam event ini.
Pameran akan digelar di Jakarta International Expo pada 25 April – 5 Mei 2019. Tahun lalu, event ini diresmikan Presiden RI Joko Widodo dan menjadi platform utama di Indonesia untuk industri otomotif yang semakin agresif melahirkan eksplorasi potensi bisnis dan industri kreatif monumental.
Selain strategi fokus pada event raksasa, Dyandra juga berniat mengakuisisi beberapa perusahaan industri MICE dalam waktu dekat. Dyandra, melalui DP, juga akan berekspansi ke bidang bisnis Edutainment Park.
“Diharapkan, aksi korporasi ini dapat menstabilkan harga saham DYAN di pasar modal,” kata Rina.