Irwan Hidayat: Kepercayaan Konsumen Menjadi Kunci Eksisnya Sido Muncul
Kepercayaan menjadi kunci bagi Sido Muncul tetap eksis. Hal tersebut disampaikan oleh Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Editor: Content Writer
Kepercayaan menjadi kunci bagi Sido Muncul tetap eksis. Hal tersebut disampaikan oleh Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Irwan mengatakan, sejak 23 Desember 2018, Sido Muncul berkomitmen menjaga kepercayaan konsumen. Kepercayaan tersebutlah yang membuat Sido Muncul tetap eksis.
"Sejak awal kami melakukan sesuatu dengan transparan dan jujur. Kesulitan dalam menumbuhkan kepercayaan pada publik seperti adanya hoaks dari media sosial. Untuk mendapatkan kepercayaan pun butuh waktu," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Agrowisata Sido Muncul, Selasa (9/4/2019) siang.
Irwan mengaku kendala dalam menumbuhkan kepercayaan ialah persoalan waktu. Waktu yang dapat membuktikan apakah sesuatu bisa terbukti memiliki kualitas yang disampaikan atau pun sebaliknya. Namun pihaknya merasa selama lima tahun Sido Muncul go public, pihaknya menjaga kepercayaan publik dengan tidak melakukan hal yang tidak baik maupun tidak jujur. Berbicara tentang kepercayaan, Irwan mengatakan kepercayaan merupakan poin nomor satu. Menurutnya, tanpa kepercayaan, tentu tidak ada orang yang membeli produk Sido Muncul dan tidak ada orang yang akan berinvestasi ke Sido Muncul.
"Prestasi dan keunggulan Sido Muncul ialah menjadi perusahaan terpercaya dan menjadi perusahaan publik, dan tahun ini melakukan ekspansi untuk ekspor," imbuhnya.
Meskipun menargetkan eksport, namun tentu ada syarat agar rencana tersebut dapat terealisasi. Karena untuk ekspor produk harus menjadi produk andalan dan terpercaya di negaranya. Karena saat ini kebutuhan informasi yang mudah, seseorang dapat mengetahui dari internet. Untuk bisa ekspor bagi produk jamu maupun obat-obatan harus menjadi produk terpercaya di negaranya sendiri. Untuk itu Irwan berjanji akan bekerja sebaik mungkin dan akan tetap melakukannya dengan serius dan jujur.
"Goal kami yang pertama melindungi konsumen seperti soal lingkungan, membuat produk yang baik, dan melindungi dari sesuatu yang merusak seperti pestisida, aflatoksin, logam berat, pupuk, dan kandungan bahan haram," ujarnya.
Kandungan bahan haram seperti adanya barang yang mengandung unsur babi dapat dideteksi melalui uji DNA. Selain melakukan pengecekan kandungan bahan mulai dari bahan baku hingga produk jadi, komitmen Sido Muncul untuk menjamin kepercayaan masyarakat ialah melakukan sertifikasi halal. Saat ini Sido Muncul telah mendapatkan 241 sertifikasi halal untuk produknya. Sertifikasi halal dan uji jaminan kualitas produk tersebut dilakukan supaya konsumen nyaman dengan produk Sido Muncul dan supaya orang tetap percaya mengonsumsi produk Sido Muncul.
Menambahkaan pernyataan Irwan, David Hidayat selaku Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menyatakan Hasil RUPS ialah deviden Sido Muncul sebesar Rp 664 milyar dibagi 80%, sekitar per lembar saham Rp 36. Tapi pada interen Rp 16 dan pada saat ini dibagi Rp 21 per lembar.
"Alasan membagi deviden sebesar 80% karena cash kami terlalu banyak karena tidak memiliki hutang dan tidak ada rencana akuisisi dalam waktu dekat. Jadi dilakukan bagi deviden sebesar itu. Selama lima tahun Sido Muncul go public, kami membagi deviden selalu 80%, tidak pernah di bawah 80," urai David pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, dua Direktur Independen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Gerry Mustika dan Leonard mengatakan perusahaan telah konsisten membangun trust atau kepercayaan pada masyarakat. Menurut mereka Sido Muncul telah membangun kepercayaan, sejak beberapa tahun lalu, bahkan sejak perusahaan didirikan, kemudian berlanjut kala perusahaan go public hingga saat ini secara konsisten.
"Itulah yang saya kira perlu tetap kita jaga ke depannya agar perusahaan ini tetap sustainable ke depan. Trust ini baik untuk konsumen, pemegang saham, pemerintah, dan semua stakeholders yang ada. Saya kira itu merupakan core value yang sangat perlu kita jaga kesinambungannya ke depan," terang Gerry.
Gerry menambahkan, sebagai direktur independen yang baru join tanggal 2 Juli 2018, ia melihat apa yang membedakan Sido Muncul adalah berani untuk menginvestasikan dananya untuk menumbuhkan kepercayaan pada masyarakat. Terbukti dari penghargaan yang diterima Sido Muncul, seperti Proper Hijau. Menurut Gerry, untuk mendapatkan Proper Hijau membutuhkan dana yang tidak sedikit, namun Sido Muncul berani melakukannya.
Leonard menambahkan, untuk target 2019 ialah minimal top line 10% dan bottom line di atas 10%. Pihaknya menerapkan sejumlah strategi di 2019 seperti ekspansi pasar ekspor di Nigeria dan Filipina. Ekspansi ekspor ke Nigeria dengan penduduk 190 juta penduduk, pihaknya percaya itu menjadi target pasar yang potensial. Sementara untuk Filipina, first shipment yang telah dilakukan pada Oktober 2018, sampai sekarang kuartal pertama 2019 mendapatkan laporan penerimaan dari masyarakat yang sangat bagus.
"Seperti telah disebutkan oleh Pak David, kami sudah memenuhi target selama setahun dalam kuartal pertama 2019," tutur Leonard.
Untuk strategi kedua pada ialah pihaknya akan memastikan produk Sido Muncul akan tersedia di Indonesia bagian timur. Sido Muncul merasa di Indonesia bagian timur target konsumsinya sangat kecil sehingga mereka berharap akan ada pertumbuhan luar biasa di Indonesia bagian timur. Pihaknya berupaya meningatkan service letter agreement di outlet modern di Indonesia.
Untuk peruntukan modal, saat ini pihaknya akan fokus untuk melakukan perawatan atas modal yang telah digelontorkan pada 2018. Pada 2018 Sido Muncul telah membangun pabrik cairan obat dalam senilai lebih dari Rp 400 milyar, maka untuk 2019 ini akan fokus ke maintenance compact sebesar Rp 80-100 milyar. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.