Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menpar Bilang Kunjungan Wisata Anjlok karena Tiket Pesawat Mahal, Ini Kata Pengamat

Menurut Alvin, tidak tepat bila harga tiket pesawat disalahkan sebagai penyebab anjloknya kunjungan wisatan.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menpar Bilang Kunjungan Wisata Anjlok karena Tiket Pesawat Mahal, Ini Kata Pengamat
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 PK- GND membawa penumpang dari Jakarta mendarat mulus di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, di Jalan Poros Samarinda- Bontang, Kalimantan Timur, Selasa ( 20/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Ombudsman RI sekaligus pengamat penerbangan Alvin Lie menanggapi pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa mahalnya harga tiket pesawat berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan hingga 30 persen.

Menurut Alvin, tidak tepat bila harga tiket pesawat disalahkan sebagai penyebab anjloknya kunjungan wisatan.

Dia menyajikan data dari Survey Bandara Award 2018 di 105 bandara di Indonesia yang menyebutkan presentase penumpang yang menggunakan pesawat untuk wisata hanya 10 persen. 

Tujuan menggunakan pesawat didominasi oleh perjalanan dinas (42 persen), kemudian mengunjungi keluarga (32 persen), bisnis (12 persen) dan lainnya (4 persen). 

Baca: Sumringah, Sandiaga Uno Raih Penghargaan Rekor Muri Setelah Sukses Sambangi 1.500 Titik

"Survey Bandara Award 2018 yang mencakup 105 bandara di Indonesia, memperkuat analisis bahwa penumpang pesawat angka bertujuan Wisata memang sangat kecil porsinya hanya 10 persen," tulis Alvin melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (11/4/2019). 

Baca: Heboh Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Bawaslu Minta KPU Stop Pemungutan Suara

Sementara itu, menurut data BPS, sektor pariwisata memang terpengaruh oleh harga tiket pesawat. 

Berita Rekomendasi

Pada Januari-Februari 2019, BPS mencatat jumlah penumpang pesawat domestik turun sebanyak 15,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi di Bandara Kualanamu-Medan dari 663,8 ribu orang pada Januari-Februari 2018 menjadi 479,7 ribu atau turun 27,7 persen.

Selanjutnya diikuti Bandara Hasanuddin-Makassar mencapai 20,1 persen, Juanda-Surabaya turun 19,7 persen, Soekarno Hatta-Tangerang turun 19,4 persen dan Ngurah Rai-Denpasar turun 7,7 persen.

Meski begitu, kunjungan wisatan mancanegara pada Januari-Februari 2019 mencapai 2,48 juta kunjungan, naik 8,19 persen dari periode sebelumnya.

"Jumlah wisman justru naik pada periode Jan-Feb 2019 ketika harga tiket domestik dikeluhkan tinggi," kata Alvin.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, tren penurunan jumlah wisatawan domestik berada di kisaran 20 persen hingga 40 persen. Sehingga secara rata-rata terjadi penurunan wisatawan domestik hingga 30 persen akibat kenaikan harga tiket pesawat.

"Turunnya (wisatawan domestik 20 persen sampai 40 persen. Kalau di rata-rata turunnya sampai 30 persen," ujar Arif di Jakarta, Selasa (9/4/2019), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Arief meminta agar kenaikan harga tiket pesawat dilakukan secara bertahap. Dia mengatakan akan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menurunkan harga tiket pesawat.

"Jadi memang harus ada regulation enforcement untuk kepentingan masyarakat dan industri yang lebih luas," tutur Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas