Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Selain Bisa Bayar Zakat sampai Beli Gorengan, Kini Pakai GO-PAY Bisa Belanja Produk Reksa Dana

GO-PAY kini menjelma tak hanya sekadar sebagai alat pembayaran digital, tapi juga dapat digunakan untuk berinvestasi reksa dana.

Penulis: Fajar Anjungroso
zoom-in Selain Bisa Bayar Zakat sampai Beli Gorengan, Kini Pakai GO-PAY Bisa Belanja Produk Reksa Dana
TRIBUN JABAR /GANI KURNIAWAN
Pengunjung yang akan berbuka puasa membeli kopi di gelaran GO_FOOD Festival menggunakan layanan aplikasi GO-PAY di Braga City Walk, Jalan Braga, Kota Bandung, Rabu (23/5/2018). Pengguna aplikasi GO-PAY akan mendapatkan cashback maksimal Rp 20.000 dengan bertransaksi di semua rekan usaha GO-PAY selama bulan Ramadan 1439 H. Selain itu, GO-JEK menyediakan layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia, dengan mengajak pengguna memaksimalkan bulan suci Ramadan melalui Program #CariPahala. Program ini memberi kemudahan kepada pengguna GO-JEK mulai dari berbagi dan berbuat kebaikan kepada sesama hingga kemudahan menemukan tempat ibadah terdekat.(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - GO-PAY kini menjelma tak hanya sekadar sebagai alat pembayaran digital,  tapi juga dapat digunakan untuk berinvestasi reksa dana.

Fungsi tambahan dari layanan GO-PAY itu menyusul dari kerjasama antara GO-PAY dengan platform Bibit.id sebagai bagian dari pengembangan investasi reksa dana online yang efektif mulai awal Mei 2019.

Managing Director GO-PAY Budi Gandasoebrata mengatakan, sejak awal awal dibentuk GO- PAY memiliki misi untuk menjadi jembatan bagi masyarakat Indonesia dapat mengakses ke layanan jasa keuangan.

Hal ini akan terus dijalankan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk 28 institusi keuangan yang telah bekerjasama dengan GO-PAY.

SVP Marketing GO-PAY Galuh Chandra Kirana (tengah) bersama Direktur Utama LazisMu Hilman Latief (kiri), dan Chief Corporate Affairs GOJEK Nila Marita mencoba layanan Gopay usai menandatangani Nota Kesepahaman yang menandai kerja sama di antara ketiga pihak, di Jakarta, Selasa (19/3/2019). Melalui kerja sama dengan GOJEK dan GO-PAY, LazisMu akan melakukan digitalisasi ekosistemnya, mulai dari zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) hingga institusi pendidikan, koperasi dan unit usaha lainnya. GOJEK juga akan memberikan pelatihan wirausaha kepada para mahasiswa di Universitas Muhammadiyah. TRIBUNNEWS/HO
SVP Marketing GO-PAY Galuh Chandra Kirana (tengah) bersama Direktur Utama LazisMu Hilman Latief (kiri), dan Chief Corporate Affairs GOJEK Nila Marita mencoba layanan Gopay usai menandatangani Nota Kesepahaman yang menandai kerja sama di antara ketiga pihak, di Jakarta, Selasa (19/3/2019). Melalui kerja sama dengan GOJEK dan GO-PAY, LazisMu akan melakukan digitalisasi ekosistemnya, mulai dari zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) hingga institusi pendidikan, koperasi dan unit usaha lainnya. GOJEK juga akan memberikan pelatihan wirausaha kepada para mahasiswa di Universitas Muhammadiyah. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

"Kami pun sangat menyambut positif kolaborasi yang terjalin dengan Bibit.id karena harapannya inovasi yang kami hadirkan melalui kolaborasi ini dapat semakin memudahkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi,” tutur Budi di Jakarta, Rabu (01/05).

Budi berharap manfaat GO-PAY bisa digunakan lebih banyak masyarakat. Terkait dengan investasi, pengguna GO-PAY bisa berinvestasi reksa dana melalui platform Bibit.id mulai dari Rp10 ribu.

Baca: SPIL Gandeng Go-Pay dalam program mySPIL Points

Keuntungan lain yang diperoleh investor saat menggunakan GO-PAY, lanjut Budi, adalah tidak adanya pengenaan biaya transfer saat melakukan pembelian reksa dana lewat akun bank.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenskominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kiri) didampingi Head of Government Relations and Public Policy GO-PAY Brigitta Ratih Aryanti (tengah) dan Perwakilan GO-JEK Astrella (kanan) mencoba metode pembayaran nontunai menggunakan kode QR GO-PAY untuk membeli salah satu jajanan di Pasar PSPT Tebet Timur pada peluncuran Gerakan UMKM Go Online di Jakarta, Selasa (26/2/2019). Dalam gerakan ini, Kemenkominfo menggandeng platform uang elektronik seperti GO-PAY untuk mendorong transformasi digital bagi para pelaku UMKM. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenskominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kiri) didampingi Head of Government Relations and Public Policy GO-PAY Brigitta Ratih Aryanti (tengah) dan Perwakilan GO-JEK Astrella (kanan) mencoba metode pembayaran nontunai menggunakan kode QR GO-PAY untuk membeli salah satu jajanan di Pasar PSPT Tebet Timur pada peluncuran Gerakan UMKM Go Online di Jakarta, Selasa (26/2/2019). Dalam gerakan ini, Kemenkominfo menggandeng platform uang elektronik seperti GO-PAY untuk mendorong transformasi digital bagi para pelaku UMKM. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Berita Rekomendasi

Layanan ini sekaligus menjadi pembeda antara GO-PAY dengan aplikasi sejenis.

"Hal ini menjadi sangat penting mengingat biaya transfer hingga sebesar Rp 6.500 masih sering membebani," tukasnya.

Baca: Najwa Shihab Tertawa Seusai Dengar Jawaban Adian Napitupulu, 'Ada Orang Lain Yang Mengaku Presiden'

Perluasan layanan GO-PAY yang merupakan bagian dari  ekosistem GOJEK itu di bidang investasi kian mengukuhkan sebagai mobile payment paling populer di masyarakat Indonesia.

Baca: Promo GOTIX - Pesan Tiket Film Avenger Endgame, Bayar Pakai GO-PAY Dapat Cashback hingga 50%

Hasil studi lembaga riset YouGov terkait payment methods in Indonesia yang melibatkan 1.500 responden mencatatkan penggunaan GO-PAY mencapai 80%.

Warga bertransaksi menggunakan Go-PAY disela acara peluncuran ekosistem digital untuk pembiayaan ultra mikro (UMI) di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (11/12/2018). GO-PAY menjadi salah satu saluran penyaluran dana pembiayaan ultra mikro milik Kementerian Keuangan dan dengan menggunakan GO-PAY lembaga penyalur bisa mencairkan pinjaman milik debitur yang tidak memiliki rekening perbankan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga bertransaksi menggunakan Go-PAY disela acara peluncuran ekosistem digital untuk pembiayaan ultra mikro (UMI) di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (11/12/2018). GO-PAY menjadi salah satu saluran penyaluran dana pembiayaan ultra mikro milik Kementerian Keuangan dan dengan menggunakan GO-PAY lembaga penyalur bisa mencairkan pinjaman milik debitur yang tidak memiliki rekening perbankan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hal ini menempatkan GO-PAY sebagai mobile payment paling sering digunakan masyarakat Indonesia, jauh di atas kompetitornya.

Sebut saja OVO yang dalam riset tersebut tercatat 60%, PayPal 54%, T-Cash (LinkAja) 46%, dan DOKU Wallet 14%. 

Baca: GOJEK, GO-PAY, dan Lazismu Sepakati MoU Digitalisasi Zakat

Hal yang sama juga diungkapkan Lembaga riset independen asal Singapura, FT Confidential Research yang menyebut GO-PAY menjadi aplikasi pembayaran online paling populer di Indonesia.

Pasalnya, GO-PAY digunakan oleh hampir tiga perempat pengguna pembayaran seluler sampai akhir 2018. Persentasenya mencapai lebih dari 75 persen. Sebaliknya kompetitor terdekat yang ada di posisi dua digunakan oleh sebesar 42 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas