Harga Minyak Mentah Kembali Bergejolak oleh Tensi Politik di Timur Tengah
Pengurangan pasokan yang dipimpin oleh negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC juga membantu reli harga minyak.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak kembali naik terdorong oleh naiknya tensi ketegangan di Timur Tengah dan pengurangan pasokan oleh OPEC.
Mengutip Bloomberg, Selasa (28/5) pukul 07.00 WIB harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 59,11 per barel, naik 0,81% dibanding akhir pekan lalu.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran yang ditandai dengan pernyataan AS Jumat lalu yang akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke Timur Tengah meningkatkan prospek gangguan terhadap pasokan dan mendorong kenaikan harga minyak.
Baca: SBY Lewat Sebuah Rekaman Video: Akibat Bertemu Jokowi, AHY, Saya dan Demokrat Diserang
"Langkah ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan ini, tetapi dengan pasar AS dan Inggris ditutup pada Senin (27/5/2019) dan sebagian besar ketegangan geopolitik kemungkinan sudah diperhitungkan pasar, maka efek pada harga minyak mentah kemungkinan akan tetap terkendali,"ujar JBC Energy dalam sebuah risetnya yang dikutip Reuters.
Sementara itu, pengurangan pasokan yang dipimpin oleh negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC juga membantu reli harga minyak.
Reporter: Herlina KD
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Harga minyak kembali memanas, terdorong naiknya tensi geopolitik di Timur Tengah