Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Budi Janji Akan Tegur Lion Air yang Diduga Tolak Check-In Penumpang

Insiden penolakan check-in penumpang itu berawal dari cerita penumpang Lion Air JT 616 rute Cenkareng-Pangkal Pinang bernama Muhammad Chozin Amirullah

Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menteri Budi Janji Akan Tegur Lion Air yang Diduga Tolak Check-In Penumpang
TRIBUNNEWS/RIA
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (3/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara soal kasus penumpang Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang yang batal terbang akibat ditolak petugas di counter check-in.

Budi Karya mengatakan, pihaknya akan mencari tahu lebih lanjut mengenai kebenaran kasus tersebut. Apabila ditemukan pelanggaran oleh pihak maskapai, Budi memastikan akan memberikan teguran.

"Kami tetap melakukan klarifikasi yang terjadi apakah itu merupakan pelanggaran kami akan tegur," ujar Budi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (3/6/2019).

Meski begitu, Budi mengaku tak ingin grasa-grusu menindaki kabar yang viral di media sosial itu. Dia menugaskan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti untuk meminta penjelasan soal alasan Lion Air menolak check-in penumpang tersebut.

"Apakah itu (melanggar) atau viral sengaja untuk mendiskreditkan suatu korporasi tertentu. Kami akan tindaklanjuti. Saya sudah minta dirjen udara untuk meneliti, siapa orang yang terkena masalah," kata Budi.

"Kalau satu dua orang temui, klarifikasi apa yang terjadi, konfrontasikan dengan maskapai dan tentu Kami akan ambil tindakan bila ada suatu masalah sesuai dengan aturan yang berlaku," kata dia.

Insiden penolakan check-in penumpang itu berawal dari cerita penumpang Lion Air JT 616 rute Cenkareng- Bangka, Pangkal Pinang bernama Muhammad Chozin Amirullah.

Baca: Tolak Check-In Penumpang, YLKI: Lion Air Telah Langgar Hak Konsumen

Berita Rekomendasi

Dia memesan tiket penerbangan pukul 10.00 dari terminal 1B Bandara Soekarno Hatta seharga Rp. 1.145.200.

Pria yang menuliskan jabatan Stafsus Pemprov DKI di akun facebook-nya itu mengaku telah datang ke terminal bandara Seotta lebih awal. Namun, karena antrean panjang baru sampai di counter checki-in pukul 09.20 WIB.

Alih-alih mendapat boarding pass, check-in Chozin justru ditolak petugas akibat disebut terlambat check-in. Sang petugas mengatakan Chozin seharusnya melakukan online check-in terlebih dahulu.

Hingga saat ini postingan Chozin di Facebook telah disukai sebanyak 2,9 kali dan dibagikan sebanyak 2.007 kali.

Tribunnews.com sudah berusaha menghubungi Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala dan Managing Director Lion Air Group Daniel Putut terkait hal ini pada Senin (3/6). Namun, hingga saat ini, baik panggilan telepon maupun pesan WhatsApp yang dikirimkan belum mendapatkan respon dari keduanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas