Adrianto P Adhi: Kepercayaan Konsumen Pada Pasar Properti Akan Pulih Bahkan Meningkat
PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan salah satu agendanya adalah persetujuan Laporan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan salah satu agendanya adalah persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2018.
Agenda tersebut telah diterima dengan baik dan mendapatkan pengesahan serta persetujuan dalam RUPST.
President Director Summarecon, Adrianto P Adhi mengatakan bahwa melihat prospek usaha di tahun 2019, Summarecon optimis akan berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Pemilu di bulan April 2019, berlangsung relatif aman, lancar, dan kondusif. Kami yakin tingkat kepercayaan konsumen pada pasar properti akan pulih bahkan meningkat, dan situasi ini akan menggairahkan kembali penjualan properti di semua segmen," ungkap Adrianto P Adhi dalam Public Expose yang berlangsung di Ruang Cengkir, Klub Kelapa Gading, Kamis (20/6/2019).
Perusahaan, diakui Adrianto dengan sangat hati-hati menetapkan target sebesar Rp 4 triliun yang akan diperoleh dari 6 lokasi saat ini yaitu: Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Karawang, Bandung dan Makassar.
"Komitmen kami untuk terus memberikan produk- produk berkualitas tinggi dan pengembangan berkelanjutan yang identik dengan merek Summarecon akan membuat Perseroan mampu melewati tahun yang penuh tantangan," jelas Adrianto P Adhi.
Seperti diketahui, di tengah kondisi yang menantang di tahun 2018, yaitu perekonomian global masih dibayangi oleh ketidakpastian dengan melambatnya tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, juga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang terus terdepresiasi selama paruh pertama tahun 2018 dan mencapai level terendah Rp15.200,- pada paruh kedua.
Ekonomi Indonesia juga dipengaruhi oleh ketidakpastian global baik dari faktor ekonomi dan politik, maka perusahaan berupaya mengubah bauran produk yang berorientasi kepada permintaan pasar.
Dari penerapan strategi ini, penjualan produk rumah memberikan kontribusi sebesar 64%, apartemen 16%, dan properti komersial sebesar 20% dari total pra-penjualan pemasaran.
Dalam situasi yang sulit di tahun 2018, Summarecon berhasil mencatat total pendapatan sebesar Rp5,6 triliun, walaupun menurun 0,4% dari tahun sebelumnya, namun laba bersih tercatat sebesar Rp690,6 miliar, naik 30% dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018, Summarecon berhasil membuka 2 lokasi baru; perumahan Srimaya di Bekasi Selatan pada Agustus 2018 dan Summarecon Mutiara Makassar pada November 2018. Pada saat peluncuran lokasi baru ini, perseroan berhasil membukukan angka yang sangat menggembirakan dengan penjualan masing-masing sebesar Rp190 miliar dan Rp270 miliar.
Unit Bisnis pengembangan properti
Unit bisnis ini masih merupakan kontributor terbesar bagi Perusahaan yaitu 61% dari total pendapatan, dengan nilai sebesar Rp3.435 milyar, turun sebesar Rp167 milyar atau 5% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp3.603 milyar.
Meskipun pendapatan lebih rendah, Perusahaan berhasil memperbaiki kinerja operasional dengan meningkatnya laba usaha sebesar Rp78 milyar (9%) menjadi Rp954 milyar dari Rp875 milyar pada tahun sebelumnya.
Unit Bisnis Investasi dan Manajemen Properti
Unit Bisnis ini mencatat pendapatan sebesar Rp1.491 milyar, meningkat Rp91 milyar (7%) dibandingkan tahun 2017. Unit bisnis ini berkontribusi 26% terhadap total pendapatan Perusahaan di mana 95% kontribusi datang dari bisnis mall dan retail. Laba Usaha meningkat Rp75 milyar (17%) menjadi Rp525 milyar.
Unit Bisnis Lain-Lain
Bisnis lainnya merupakan hotel, klub rekreasi, town management dan berbagai fasilitas pendukung yang terintegrasi pada kawasan.
Semua bisnis ini mencatat pendapatan sebesar Rp733 milyar, meningkat sebesar Rp96 milyar (15%) dibandingkan tahun sebelumnya.
Bisnis lainnya mempunyai kontribusi sebesar 13% dari total pendapatan Perusahaan selama tahun berjalan dan hanya 5% dari total laba usaha.
Total pendapatan dari bisnis hotel meningkat sebesar Rp61 milyar menjadi Rp344 milyar di tahun 2018.
Pada RUPS Tahunan ini telah diputuskan bahwa pembagian dividen adalah sebesar Rp5 per lembar saham, atau setara 10% laba bersih Perseroan.
Selain itu, Perseroan juga mengumumkan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, sebagai berikut;
Dewan Komisaris:
- Ir. Soetjipto Nagaria: Komisaris Utama
- Harto Djojo Nagaria: Komisaris
- Drs Edi Darnadi: Komisaris Independen
- Lexy Arie Tumiwa: Komisaris Independen
- Ge Lilies Yamin: Komisaris Independen
Direksi
- Adrianto P. Adhi: Direktur Utama
- Liliawati Rahardjo: Direktur
- Soegianto Nagaria: Direktur
- Herman Nagaria: Direktur
- Sharif Benyamin: Direktur
- Lidya Tjio: Direktur
- Nanik Widjaja: Direktur
- Jason Lim: Direktur
Perseroan menerapkan sejumlah strategi yang efektif untuk meningkatkan kinerja penjualan secara terus menerus, menciptakan produk-produk yang inovatif dengan pengawasan kualitas yang sangat ketat.
Selain bekerjasama dengan agen properti, Perseroan juga menyusun berbagai program promosi dan publikasi melalui media massa, baik media cetak, elektronik maupun online, serta bekerjasama dengan bank untuk memberi kemudahan dalam cara pembayaran.
Selain itu, menjaga kualitas produk dan kepuasan pelanggan tetap menjadi fokus utama dan komitmen perusahaan. Sesuai dengan budaya Summarecon, Perseroan selalu mengutamakan kualitas produk untuk membangun kepercayaan konsumen.
Perseroan memiliki Program Summarecon Quality Improvement Initiative (SQII) untuk memastikan kualitas produk dijaga secara konsisten sebelum diserahkan ke konsumen.