Tony Fernandes, Pentolan AirAsia yang Jatuh Cinta pada Musik Dangdut
Dalam peluncuran bukunya yang berjudul "Flying High" di Plaza Senayan, Kamis (4/7), Tony mengaku jatuh cinta pada genre musik dangdut.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Tony Fernandes mungkin sudah akrab di telinga para pelaku usaha.
Pria kelahiran Kuala Lumpur, 30 April 1964 itu dikenal sebagai pengusaha sukses saat membawa AirAsia yang kala itu di ujung kebangkrutan menjadi berjaya. Tony juga punya saham mayoritas di klub liga Inggris Queens Park Ranger (QPR).
Namun siapa sangka di balik kesuksesannya sebagai pebisnis itu, Tony mempunyai hasrat di bidang musik.
Dalam peluncuran bukunya yang berjudul "Flying High" di Plaza Senayan, Kamis (4/7), Tony mengaku jatuh cinta pada genre musik dangdut.
Pria yang pernah bekerja di Warner Music itu bahkan menghasilkan uang dari memproduksi musik dangdut di Malaysia.
"Saya mulai AirAsia 18 tahun lalu. Awalnya saya tak punya pemahaman banyak soal airlines. Pernah jadi musisi nyanyi dangdut di Bandung bareng Rhoma Irama dan Cici paramida. Makanya saya pertama buka rute penerbangan ke Bandung," ungkap Tony disambut gelak tawa peserta.
Baca: AirAsia Hidangkan Menu Inflight Meal Baru INSPI (RED) Burger
Pria berdarah India-Malaysia itu mengaku sangat menyukai budaya Indonesia. Dia menyebutkan bahwa Indonesia punya banyak talenta, seperti Chrisye hingga Indra Lesmana.
"Saat ini K-Pop sangat hype hingga ke mancanegara. Menurut saya kita (orang Indonesia dan Malaysia) punya banyak orang lebih bertalenta dari mereka," ucap Tony.
Tony punya mimpi ingin membuat genre baru yang disebutnya Asian Pop/A-Pop. Jenis musik itu akan memadukan elemen-elemen pada musik dangdut dengan sesuatu yang populer saat ini.
"Rencana hidup saya yang selanjutnya adalah membuat musik A-Pop. Saya akan manfaatkan koneksi saya untuk memperkenalkan A-Pop ke dunia. Mimpi yang menantang, tapi kita tidak pernah tahu apa lagi yang bisa kita lakukan di masa mendatang. Teruslah bermimpi!," ujar Tony.