Terpengaruh Sentimen Data Tenaga Kerja AS, Kurs Rupiah Diprediksi Melemah
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail memperkirakan, indeks dollar AS akan naik di kisaran 97,10-97,20.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurs rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS pada perdagangan Senin (8/7). Hal ini akibat membaiknya sejumlah data tenaga kerja AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail memperkirakan, indeks dollar AS akan naik di kisaran 97,10-97,20. Penguatan kurs dollar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya cukup terbuka.
Penguatan the greenback disokong oleh data tenaga kerja AS yang lebih baik dari ekspektasi. Tercatat, data non-farm payroll AS di bulan Juni naik menjadi 224.000 orang atau lebih baik dari capaian di bulan Mei sebanyak 72.000 orang. Sementara data upah nominal per jam di AS masih naik 3,1% di bulan Juni meskipun sedikit di bawah ekspektasi konsensus sebesar 3,1%.
"Kuatnya data tenaga kerja AS tersebut kemungkinan memperkecil peluang The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunga di bulan Juli serta mendorong penguatan dollar AS," ungkap Mikail dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Baca: Resmi IPO, Saham Blueprint Naik 69,2 Persen
Kurs rupiah yang minim katalis positif kemungkinan akan melemah pada hari iji akibat sentimen tersebut. Prediksi Mikail, rupiah berpeluang melemah di kisaran Rp 14.100-Rp 14.150 per dollar AS pada hari ini.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Kurs rupiah berpeluang melemah akibat sentimen data tenaga kerja AS