Program Plastic Reborn 2.0 Ajak Masyarakat Daur Ulang Sampah Plastik dengan Cara Lebih Baik
"Di Meksiko, Coca Cola sudah 100 persen gunakan material plastik kemasan daur ulang," kata Triyono.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Coca Cola memperkenalkan program baru penanganan limbah plastik sebagai bagian dari inisiatif globalnya di Indonesia bertajuk Plastic Reborn 2.0.
Program yang mengelaborasi kerjasama dengan tiga startup di bidang sampah ini diluncurkan di depan media dan influencer di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Program ini dijalankan Coca Cola sebagai bagian dari upaya mewujudkan World Without Waste, untuk mengatasi problem sampah kemasan plastik melalui tiga pilar, yakni Design-Collect-Partner, sekaligus upaya mendukung pengumpulan dan mendaur ulang setiap botol plastik yang terjual dan dikonsumsi oleh masyarakat di tahun 2030.
"Kita ingin kembangkan solusi yang lebih baik untuk sampah plastik. Plastik merupakan material bagus yang gunanya sangat banyak. Tapi jika tidak dikelola dengan baik akan bisa menjadi bencana bagi dunia. Kami ingin menjadi bagian dari upaya global mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna," ujar Claudia Lorenzo, President The Coca Cola Company ASEAN Business Unit di acara pengenalan program ini.
Dia menyebutkan, James Quincy, CEO Coca Cola Company di 2019 telah mendeklarasikan komitmen me recycle semua kemasan yang dipakai Coca Cola pada 2030.
"Komitmen ini sangat ambisius tapi beruntung kami beroperasi di sejumlah negara, sehingga kami bisa belajar dari bisnis coca cola di sejumlah negara seperti Brasil, Meksiko dan Afrika Selatan, mengolah sampah plastik kemasan menjadi barang berguna," jelasnya.
Triyono Prijosoesilo, Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia menyatakan, terkait upaya ini, Pemerintah RI telah memasang target pengurangan sampah hingga 30 persen di 2025.
Paradigma lama pengelolaan sampah, dikumpulkan dibuang ke tempat pembuangan akhir untuk disposal/landfill.
Paradigma baru yang kini dikembangkan adalah sampah di-reduce, reuse, recovery & recycle lalu disposal/landfill. Sehingga sampah yang dibuang ke TPA benar benar sampah yang tidak bisa didaur ulang.
"Di Meksiko, Coca Cola sudah 100 persen gunakan material plastik kemasan daur ulang," kata Triyono.
Kasubsit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ujang Solihin Sidik menyatakan, Pemerintah sangat mendukung upaya ini. "Kolaborasi ini butuh kawan kawan di lapangan. Kunci berikutnya adalah collection karena sampah kita masih tercampur," kata Ujang Solohin.
Di program Plastic Reborn 2.0 ini Coca Cola bermitra dengan Ancora Foundation yang melakukan engagement, akselerasi dan amplifikasi terhadap 20 organisasi yang berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam hal sistem pengumpulan dan recycling sampah di Indonesia untuk dapat masuk di program ini.
Ahmad Zakky Habibie, Chief Operating Officer Ancora Foundation menyatakan, pihaknya berhasil menyaring 3 startup berdasar proposal bisnisnya yang dinilai terbaik dan akan diajakbersama-sama menjalankan kolaborasi
Plastic Reborn 2.0.
Baca: Mitsubishi Motors Bakal Makin Ngegas Berbisnis Otomotif di Indonesia
Tiga startup ini akan mendapatkan hibah senilai total USD 250,000 dan selanjutnya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan serta mengembangkan model bisnis dalam hal sistem pengumpulan dan pemrosesan limbah yang lebih baik.
Chief Executive Officer & Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra, salah satu dari 3 startup yang dinyatakan lolos seleksi menyatakan, pihaknya kini fokus bikin hub yang hubungkan penghasil sampah dengan pengepul sampah lokal terdekat untuk selesaikan collection system. "Ini kami jalankan di Makassar," ujar Adi.
CleanUp Indonesia, startup pemenang lainnya fokus membantu efisienkan pengelolaan armada sampah di Kota Makassar dengan fokus di kawasan perumahan dan pusat perbelanjaan.