Viral Isu Bandara Soekarno-Hatta Dijual ke Hong Kong, Angkasa Pura II: Itu Hoaks
Informasi tentang dijualnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Hong Kong menyebar di media sosial.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Informasi tentang dijualnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Hong Kong menyebar di media sosial.
Salah satu akun Facebook mengunggah sebuah status tentang isu itu pada 18 Juli 2019.
Unggahan ini diikuti dengan link video dan keterangan "Luar biasa, aset negara dijual ke pihak asing".
Narasi dalam status yang diunggah akun Facebook tersebut berbunyi:
"Bandara kertajati di majalengka punya cina...
Skrg bandara soetta mau di jual lg ke hongkong ???
Mau jd apa ya allah negara ini"
Hoaks
VP Corporate Communications Angkasa Pura II Yado Yarismano menegaskan, tidak ada penjualan Bandara Soekarno-Hatta kepada pihak asing.
"Enggak ada info tentang Bandara Soekarno-Hatta untuk dijual. (Kabar itu) hoaks," kata Yado saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (23/7/2019) siang.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah memberikan klarifikasi mengenai informasi ini melalui situs resminya.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata pada 2017 isu ini juga sempat beredar luas di masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala Humas Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, Bandara Soetta tidak dijual. Akan tetapi, ada kerja sama dengan pihak investor.
"Tujuan kerja sama dengan investor itu untuk menghasilkan buat Indonesia. Jadi, perlu ditegaskan bahwa sama sekali tidak ada informasi resmi kalau Bandara Soetta dijual. Itu hoaks," kata Ferdinandus.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta berada di bawah pengelolaan Angkasa Pura II yang berada di Cengkareng, Tangerang, Banten.
Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara terbesar di Indonesia yang melayani penerbangan domestik dan internasional.
Bandara juga telah tersambung dengan kereta bandara dengan berbagai tujuan seperti BNI City, Bekasi, Batu Ceper, dan lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hoaks, Isu Bandara Soekarno-Hatta Dijual ke Hong Kong"