Listrik Padam, Pengusaha Budidaya Lele di Ciledug Rugi Puluhan Juta
Abu Rizal mengaku bisnis budidaya lelenya ikut dirugikan oleh matinya listrik seantero Jabodetabek Minggu kemarin.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha budi daya ikan lele di pinggir ibu kota Jakarta turut merasakan imbas dari padamnya aliran listrik PLN yang terjadi sejak Minggu (4/8/2019) siang kemarin.
Salah satunya Abu Rizal, pemilik usaha Bajaj Farm yang memiliki dua usaha budi daya lele, masing-masing di Ciledug, Tangerang dan Kranggan, Bekasi.
Abu Rizal mengaku bisnisnya ikut dirugikan oleh matinya listrik seantero Jabodetabek.
Pria yang menggeluti usaha ternak lele sejak Maret 2014 itu mengaku terhambat melakukan transaksi dengan calon pembeli akibat padamnya listrik.
Selain kesulitan berkomunikasi karena jaringan telepon ikutan terdampak, alasan lainnya karena ketiadaan listrik untuk menghidupkan air.
Baca: Pilihan MPV Berharga Murah di Jawa Barat
Sebab ketika memanen, ia harus lebih dulu menguras atau mengurangi debit air kolam sebelum memindahkan ikan ke tempat penampungan yang lain.
Setelah ikan dipindahkan dan dilakukan penyortiran sesuai pesanan, sisa ikan yang ada kemudian dikembalikan lagi ke kolam semula.
Baca: Mobil Pintar Ini Bisa Jadi Penolong Saat di Rumah Mati Listrik
Jika air untuk mengisi kolam tidak ada, dengan terpaksa Rizal gagal melakukan panen hari itu.
"Nggak bisa jualan. Karena kalau mau panen harus ngurangin debat air kolamnya. Mindahin ikan ke tempat penampungan untuk dihitung sesuai pesanan. Sisa ikannya dibalikin lagi ke kolam semula. Nah pas proses balikin ikan, otomatis harus ngisi air lagi ke kolam," jelas Rizal di lokasi, Senin (5/8/2019).
"Kalau airnya nggak ada gimana, ikan pada mati kalau begitu," imbuhnya.
Dengan terpaksa, Rizal yang memiliki 75 kolam budi daya ikan lele ini harus menggagalkan transaksi tersebut.
Ia pun terpaksa merugi karena gagalnya transaksi di hari Minggu kemarin. Angkanya juga tak main-main, estimasi kerugian dari kegagalan transaksi itu mencapai Rp 20 Juta.
"Akhirnya transaksi sama pembeli hari itu terpaksa gagal karena nggak ada air buat ngisi kolam. Jadi gagal karena listrik mati. Dari pada ambil resiko, jadi akhirnya dibatalin aja," ungkap dia.