Waskita Karya Incar Tender Proyek Kereta Api Senilai Rp 6 Triliun di Filipina
Kita ikut proses tender railway project di Filipina, bekerja sama dengan KAI dan INKA," ujar Direktur Operasional II Bambang Rianto
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan melakukan ekspansi ke Filipina dengan mengikuti tender proyek pembangunan infrastruktur kereta api senilai Rp 6 triliun. Untuk mendapatkan proyek tersebut, perusahaan berpelat merah itu menggandeng PT Inka (Persero) dan PT KAI (Persero).
"Untuk proyek luar negeri selama ini kita menggarap di Timur Tengah, sekarang merambah ke ASEAN. Kita ikut proses tender railway project di Filipina, bekerja sama dengan KAI dan INKA," ujar Direktur Operasional II Bambang Rianto kepada awak media di Jakarta, Senin (5/8/2019).
Bambang menjelaskan, pembangunan infrastruktur itu akan dilakukan mulai dari Malolos hingga Clark. Bambang mengatakan, pihaknya optimis akan memenangkan tender tersebut.
Terlebih, Waskita Karya telah memiliki pengalaman dalam dalam pembangunan proyek kereta. Mereka merupakan kontraktor proyek pembangunan prasarana kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang sepanjang 23,4 kilometer (km) dengan nilai kontrak sebesar Rp12,59 triliun.
"Di Filipina masih proses tender, sementer ini lah. (Hasil tender diumumkan) 27 Agustus," jelasnya.
Wakita Karya juga sedang mengikuti tender proyek rumah sakit dengan nilai kontrak sebesar Rp 1 triliun. Perseroan akan bekerja sama dengan local partner untuk menggarap proyek tersebut.
Baca: Topabiring Trans Logistik Tambah 10 Armada Tata Prima 2528.K 6x4
Sementara di dalam negeri, perusahaan memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp8,18 triliun pada semester satu tahun 2019, meningkat dibanding pada periode sama sebesar Rp7,65 triliun.
Perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh perolehan sejumlah proyek besar.
Antara Iain, Bandara Juanda di Jawa Timur Rp623 miliar, Masjid Istiqlal di DKI Jakarta Rp423 miliar, Bandara Hasanudin di Sulawesi Selatan Rp422 miliar, Jalan Tol Becakayu (A. Yani) di Jawa Barat senilai Rp773 miliar, Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar di Lampung senilai Rp343 miliar dan Revitalisasi Gedung Olahraga Pelajar Ragunan di DKI Jakarta senilai Rp381 miliar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.