Waskita Karya Bakal Terbitkan Global Bond Rp 3 Triliun
Nilai tersebut akan digunakan untum refinancing serta meningkatkan kinerja perseroan di sementer II 2019.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (kode emiten WSKT) akan menerbitkan surat utang atau obligasi (global bond) senilai 210 juta dolar AS atau maksimal Rp 3 triliun, dengan tenor 7 hingga 10 tahun.
Nilai tersebut akan digunakan untum refinancing serta meningkatkan kinerja perseroan di sementer II 2019.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan, menjelaskan opsi global bond akan tetap melihat perkembangan pasar. Adapun untuk emisi (underwriter), saat ini masih dalam pembahasan.
“Kami mengikuti pemerintah dengan Heating rate plus spread dan tetap tergantung situasi capital market," ujar Haris saat berbincang dengan awak media di Jakarta, Senin (5/8/2019).
Baca: Merasa Dibikin Malu Gubernur, PNS Pemprov Bangka Belitung Ramai-ramai Mengadu ke Polda
Baca: Penjelasan Kepala Disnaker ESDM Bali Soal WNI di Jepang yang Tewas Tenggelam di Sungai Warashina
Haris menjelaskan, penerbitan obligasi sambil mencari risiko yang paling rendah, terutama dari biaya dengan melihat faktor tenor, underlying dan Iainnya.
Selain menerbitakan obligasi, Waskita juga akan melakukan divestasi saham pada dua ruas tol yang dikelola.
Saat ini sedang proses penawaran dengan perusahaan dalam dan luar negeri dan ditargetkan rampung pada semester dua tahun 2019.
Sementara dari sisi kinerja, perusahaan memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 8,18 triliun pada semester satu tahun 2019, meningkat dibanding pada periode sama sebesar Rp 7,65 triliun.
Perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh perolehan sejumlah proyek besar, antara Iain Bandara Juanda di Jawa Timur Rp 623 miliar, Masjid Istiqlal di DKI Jakarta Rp 423 miliar, Bandara Hasanudin di Sulawesi Selatan Rp 422 miliar, Jalan Tol Becakayu (A Yani) di Jawa Barat senilai Rp 773 miliar, Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar di Lampung senilai Rp 343 miliar dan Revitalisasi Gedung Olahraga Pelajar Ragunan di DKI Jakarta senilai Rp 381 miliar.
Waskita juga menargetkan penerimaan arus kas masuk pada tahun 2019 sebesar Rp 40 triliun termasuk di dalamnya dari proyek turnkey yang penyelesaian proyeknya di triwulan dua dan triwulan empat 2019 sebesar Rp 26,85 triliun.
Dengan realisasi sampai semester satu sebesar Rp 7,49 triliun yang diperoleh dari beberapa pembayaran proyek tol. Di antaranya proyek Tol Cisumdawu, proyek Tol Pemalang Batang Paket 4 dan proyek Tol Bakauheni - Terbanggi Besar.
Adapun proyek turnkey yang ditargetkan selesai tahun ini di antaranya Pematang Panggang Kayu Agung, Kayu Agung-Palembang Betung, Japek II Elevated, dan Kunciran Parigi. Waskita juga baru menerima pembayaran Rp 259 miliar dari proyek LRT dan Rp 873 miliar dari proyek tol Salatiga Kertasura.
“Waskita mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 14,80 miliar pada semester satu tahun 2019 dan Iaba bersih tercatat Rp 1,01 triliun, dengan net margin 6,85 persen,” kata Haris.
Selanjutnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam upaya melakukan reorientasi dalam menjalankan proses bisnisnya dengan menghadirkan revolusi digital 4.0., saat ini tengah merancang dan mengimplemetasikan Waskita Integrated Digital Enterprises (WIDE).
Melalui WIDE diharapkan systems, application, and product (SAP) di Waskita akan dapat berkontribusi Dada peninqkatan sinergi, konsolidasi, efektivitas, serta mendukunq optimalisasi dan efektivitas.
Selain itu sebagai bentuk komitmen PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam menjalankan proses bisnisnya tetap berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik dan professional, serta dalam melaksanakan pekerjaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk selalu mengedepankan aspek Quality, Health, safety, dan Environment dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan standar operasional bermutu tinggi berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).