JK Ingatkan Soal Krisis Setiap 10 Tahunan ke Menko Perekonomian dan Menkeu
Ia menuturkan, ada kekhawatiran krisis terjadi kembali disebabkan oleh perang dagang AS dan China, Jepang dan Korea Selatan, maupun situasi geopolitik
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, terkait krisis ekonomi yang setiap 10 tahun melanda Indonesia.
Hal itu disampaikan JK saat memberikan keynote speech dalam Seminar Nasional Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Maju di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, (9/8/2019).
"Kita (Indonesia) juga perlu hati-hati pak Menko (Darmin Nasution) sama Ibu (SMI) menteri keuangan. Kita setiap 10 tahun bisa terjadi krisis. Tahun 1998 kita tahu krisis Asia aliran Indonesia - Korea. 10 tahun kemudian terjadi lagi 2008 krisis di mulai dari Amerika, sekarang 10 tahun setelah 2008, apakah akan terjadi masalah lagi akibat resensi Cina, Amerika, Korea dengan Jepang," ungkap pengusaha asal Makassar ini.
Baca: Kucurkan Rp 7 M, ODSK Bantu Petani Sulut Produksi Minyak Kelapa
Baca: Bantu Tangani Tumpahan Minyak Pertamina, Kemenhub Buka Posko hingga Kirim 46 Kapal
Baca: Bertambah, Lebih dari 1500 Personil Perkuat Penanganan di Pantai Karawang
Baca: MPMFinance Terbitkan Surat Utang Jangka Pendek Sebesar Rp 300 Miliar
JK mengungkapkan, krisis dipengaruhi oleh perubahan pola ekonomi global, seperti Amerika Serikat yang semula negara kapitalis kemudian menjadi negara proteksionis.
Lalu China yang semula negara sosialis menjadi negara liberal.
"Karena perubahan-perubahan pola seperti itu. Jadi terjadilah perubahan itu," kata JK.
Ia menuturkan, ada kekhawatiran krisis terjadi kembali disebabkan oleh perang dagang AS dan China, Jepang dan Korea Selatan, maupun situasi geopolitik Timur Tengah.
Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan solusi yakni melalui transformasi ekonomi nasional.
"Kita yakin sudah siap menghadapi, seperti yang saya katakan krisis 1998 itu terjadi akibat kita memblack out semua kesulitan akibat blanket granty sehingga terjadinya krisis," ungkap dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.