Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Braman Optimis LPDB KUMKM Mampu Salurkan Dana Bergulirnya Sebesar Rp1,5 Triliun tahun 2019

Braman Setyo juga mengakui bahwa secara total sejak awal berdirinya Badan Layanan Umum (BLU) ini sudah digulirkan sebanyak Rp 9,3 Triliun

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Braman Optimis LPDB KUMKM Mampu Salurkan Dana Bergulirnya Sebesar Rp1,5 Triliun tahun 2019
tribunnews.com/oro
Para pembicara diacara Focus Group Discussion bertema 13 Tahun Kiprah LPDB dalam Mengembangkan Koperasi dan UKM di Gedung Smesco Indonesia Jakarta, Selasa (13/8/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Braman Setyo mengatakan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) optimis tahun 2019 ini mampu menyalurkan dana bergulirnya sebesar Rp1,5 Triliun tahun ini.

Hingga Juli 2019, telah tersalurkan Rp793,6 Miliar dan diharapkan hingga akhir Agustus 2019 sebesar Rp 850 Miliar - Rp 900 Miliar.

Braman Setyo juga mengakui bahwa secara total sejak awal berdirinya Badan Layanan Umum (BLU) ini sudah digulirkan sebanyak Rp 9,3 Triliun dengan jumlah mitra 4.323 unit dan 1,019 juta end user.

Total tenaga kerja yang dikaryakan melalui dana bergulir ini mencapai 1,857 juta.

"Kita tawarkan suku bunga yang sangar murah yaitu 4,5 persen per tahun pada sektor pertanian, perikanan dan perkebunan. 5 persen pertahun untuk sektor riil dan 7 persen untuk sektor simpan pinjam," ungkap Braman Setyo saat menghadiri acara Focus Group Discussion bertema 13 Tahun Kiprah LPDB dalam Mengembangkan Koperasi dan UKM di Gedung Smesco Indonesia Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Untuk mengejar target penyaluran dana bergulir tersebut diakui Braman ada kendala yang dihadapinya, yaitu ketiadaan akses pelayanan di daerah. Hal ini karena regulasi yang tidak mengizinkan LPDB-KUMKM membuka cabangnya di daerah.

Oleh sebab itu perlu ada perhatian dari pemerintah agar status BLU ini dapat ditingkatkan setara dengan Badan atau Lembaga yang lansung di bawah Presiden atau Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).

Berita Rekomendasi

Dengan cara tersebut maka LPDB-KUMKM akan lebih mudah menyalurkan dana bergulirnya kepada mitra-mitranya.

Sebab dengan perubahan status tersebut secara otomatis LPDB akan mendapatkan previllage untuk membuka kantor cabang di daerah.

"Keuntungannya nanti kita bisa bikin cabang jadi infrastruktur yang sampai ke daerah secara otomatis akan terbentuk dengan sendirinya," jelas Braman di acara yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Koperasi ini.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eni Sri Hartati, salah satu pembicara di acara ini mengatakan sektor UMKM di Indonesia selama ini kurang terurus dengan baik.

Padahal 96 - 99 persen ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor ini. Sayangnya banyak kebijakan pemerintah yang kurang pro terhadap UMKM.

Sebagai contoh banyaknya BLU yang dibentuk Kementerian dan Lembaga untuk mengurusi UMKM namun dalam eksekusinya tidak benar-benar melakukan pendampingan termasuk menyalurkan pembiayaan. Oleh sebab itu Eni berharap LPDB-KUMKM menjadi BLU yang benar-benar pro terhadap sektor ini.

"Jika Pemerintah mau serius mendongkrak akselerasi pertumbuhan ekonomi, uruslah kekuatan utama kita sektor UMKM. Semua kebijakan peningkatan, akses pembiayaan dan pemasaran atau apapun itu justru yang utamanya adalah UMKM," jelas Eni.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas