Gudang Garam Danai Pembebasan Lahan Bandara Kediri, Manhub: Pertama dan Satu-satunya di Indonesia
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan baru pertama kali di Indonesia ada perusahaan besar yang memberikan uangnya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan baru pertama kali di Indonesia ada perusahaan besar yang memberikan uangnya untuk membangun bandar udara (bandara).
"Gudang Garam memberikan uangnya untuk membebaskan tanah dan membangun (bandara). Ini pertama kali di Indonesia," ungkap Budi Karya Sumadi usai mendamping Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bertemu ratusan warga terdampak pembangunan Bandara Kediri di SKG Grogol, Sabtu (31/8/2019).
Dijelaskan Budi Karya Sumadi, selama ini pembangunan bandara selalu dilakukan pemerintah. Sedangkan PT Gudang Garam Tbk memberikan dana untuk membebaskan tanah dan membangun bandara.
Baca: Kalap Pacar Diganggu, Pemuda Ini Tikam Rindy Rondonuwu Hingga Tewas
Baca: Suherman Bunuh Ayahnya Gara-gara Tak Kuat Dengar Demgkuran
Baca: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2020,Hadapi Malaysia Live Mola TV
"Ini satu-satunya dan pertama kali di Indonesia. Kami berharap menjadi contoh di tempat yang lain. Kalau ada orang kaya bangunlah bandara di daerahnya," harapnya.
Menteri Perhubungan juga menyampaikan proyek Bandara Kediri harus didukung karena banyak memberikan kesempatan kerja serta memberi nilai tambah bagi masyarakat.
"Dengan adanya bandara, Kediri akan punya keunggulan komparatif dibanding daerah lain," tambahnya.
Pada saat bandara sudah beroperasi akan menunjang pariwisata di daerah menjadi lebih maju lagi. Apalagi di Kediri banyak tempat wisata yang layak dikunjungi.
Sementara DR Sofyan Jalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) di hadapan warga terdampak menjanjikan tahun depan desa-desa yang ada di sekeliling bandara akan mendapatkan prioritas sertifikat tanah.
"Kita prioritas supaya tahun depan tanahnya sudah dapat sertifikat semuanya," jelasnya.
Khusus warga terdampak yang tanahnya terkena pembangunan bandara juga mendapatkan prioritas dapat sertifikat di lokasi tanah penggantinya.
"Tanah yang dibeli nanti supaya tidak bersengketa juga kita sertifikatkan," jelasnya.
Diungkapkan Sofyan Jalil, pada saat bandara sudah beroperasi dan berkembang akan banyak kesempatan bisnis yang berkembang. Dengan adanya sertifikat masyarakat dapat ke BRI untuk mendapatkan pinjaman KUR dengan bunga lunak 7 persen setahun.
"Kalau pinjam Rp 10 juta bunganya hanya Rp 90.000 per bulan," jelasnya.
Sofyan Jalil juga mengungkapkan telah melakukan pembebasan tanah untuk kepentingan bandara di seluruh Indonesia.
Pembebasan tanah dapat menggunakan Undang-undang No 2/2012 tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum.