Uniknya Industri Kos-Kosan, Ada Sejak Jaman Penjajahan
Saat ini belum ada perusahaan-perusahaan teknologi yang berusaha membantu industri ini untuk berkembang
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Mamikos, Anggit Tut Pinilih mengatakan, industri kos-kosan sangat unik dan ada dua hal pandangan terhadap kos-kosan.
Anggit menyebut, kos-kosan adalah warisan budaya, karena sejak jaman penjajahan sudah ada.
"Saat itu, ada orang yang belajar atau merantau tidak punya tempat tinggal di sisi lain banyak orang tua yang punya kamar sisa dirumahnya untuk bersedia menampung," kata Anggit Tut Pinilih di sela-sela MoU dengan Kerjasama Hunian Sewa di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Anggit menilai pasar kos ini besar sekali, dan ada sejak dahulu dan hanya ada di Indonesia.
Ia menilai saat ini belum ada perusahaan-perusahaan teknologi yang berusaha membantu industri ini untuk berkembang.
Baca: Pemkot Jakarta Pusat Sebut Usaha Kos-kosan Unik Ala Sleep Box Belum Berizin
Mamikos yakin dengan teknologi sebenarnya bisa kami bantu industri ini berkembang lebih baik dari dua sisi pelaku industri dan penyewa.
"Saat ini mamikos.com mendapat kunjungan tujuh juta orang perbulan dan sudah melakukan kerjasama lebih dari 100.000 pemilik kos seluruh Indonesia," kata Anggit.
Disinggung mengenai kerjasamanya dengan Aparkos, Anggit menyebut ada nilai sosial yang dibawa Aparkost menjadi pembeda dari kos-kosan lainnya.
Ini memiliki kesamaan visi yang sama dengan Mamikos.
Andi Taufik Yusuf, CEO SCC (Aparkost) mengatakan, tujuan kerjasama ini membangun jaringan kerjasama dengan skala nasional sekaligus untuk mendapatkan kecocokan seperti visi dan vibrasi.
Dua figur CEO mamikos.com dan SCC (Aparkost) masih tergolong muda dan milenial diharapkan bisa menyatukan kecocokan hubungan dan bisa bersama-sama melihat bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang lebih besar kedepannya. Hal tersebut diatas merupakan kesamaan visi mamikos.com dan Aparkost.
Baca: Catat, Ini 7 Usaha yang Cocok saat Masa Pensiun tiba, dari Bisnis Online hingga Kos-kosan
"Aparkost optimis dengan adanya MoU ini membuahkan hasil yang besar tidak hanya dari materi tapi juga immateri dengan skala jangka panjang," kata Andi.
Mamikos.com akan menyebar pesan “Competition Advantage” dari sudut pandang aplikasi kepada calon penyewa.
Nilai-nilai yang ada di Aparkost penting untuk diketahui oleh para penyewa.
Setelah itu baru kita harapkan adanya peningkatan okupansi yang signifikan.
"Saat ini banyak mahasiswa tahu hunian kos kebanyakan dari medsos jarang dari brosur offline lagi," kata Anggit.