Menhub: Pagi Hari, Jadi Jadwal Penerbangan Paling Rawan Terganggu Kabut Asap
Ratusan penerbangan di sejumlah rute terpaksa dibatalkan akibat kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan penerbangan di sejumlah rute terpaksa dibatalkan akibat kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan.
Selain itu, sejumlah penerbangan lainnya mengalami keterlambatan (delay), pengalihan rute hingga kembali ke bandara awal (return to base/RTB).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, banyak penerbangan yang terganggu, terutama di wilayah Kalimantan Barat.
"Kami prihatin dengan kejadian ini. Dampak terbesar 3 bandara di Kalimantan Barat. Ada bandara Pontianak, Ketapang, dan Sambas," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Tak hanya itu, jumlah penerbangan di Kalimantan yang dibatalkan, menurutnya, mencapai 20-30 persen dari total penerbangan.
"Yang dibatalkan itu ada 20-30 persen per hari," ucapnya.
Menurutnya, jadwal penerbangan yang paling rawan terganggu adalah di pagi hari.
Alasannya, kondisi udara di waktu itu berkabut dan cukup menggangu jarak panjang (visibility).
"Makanya kalau jarak pandang itu bermasalah, maka kita minta mereka tidak mendarat. Biasanya pagi hari itu begitu berkabut sehingga tidak direkomendasikan pada jam tertentu. Dalam hal kalau sudah di atas jam 8 jam 9 (pagi) mereka bisa terbang terkadang masih ada kabut," jelas Mantan Dirut AP II itu.
Budi mengatakan, pihaknya akan terus memantau secara intensif kondisi terkini bagi aktivitas penerbangan.
"Selama ini kita tidak melakukan pelarangan aktivitas penebangan di sana, tetapi stakeholder kita ingatkan untuk tidak terjadi suatu masalah. Safety nomor satu, visibilitas kita akan informasikan kepada maskapai agar mereka berhati-hati," pungkasnya.
Tak Ada Kompensasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan keprihatinannya atas peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengakibatkan kabut asap dan turut terganggunya aktivitas penerbangan di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Ya memang kami prihatin dengan kejadian ini. Oleh karenanya kami mengharapkan ini cepat berakhir. Dampak yang paling besar di Kalimantan Barat di 3 bandara di Pontianak, Ketapang, dan Sambas," kata Budi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (17/9/2019).