Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tarif Tol Layang Jakarta Cikampek Dipatok Rp 1.250 Per Kilometer

Djoko Dwijono menjelaskan tarif tol layang Jakarta-Cikampek II yang akan mulai beroperasi awal Desember 2019 diusulkan Rp 1.250 per kilometer.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tarif Tol Layang Jakarta Cikampek Dipatok Rp 1.250 Per Kilometer
Tribunnews.com/Reynas
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menyaksikan langsung proses penimbangan truk bermuatan over dimension dan over load (ODOL) di jalan tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Jasa Marga Jalan Layang Cikampek, Djoko Dwijono menjelaskan tarif tol layang Jakarta-Cikampek II yang akan mulai beroperasi awal Desember 2019 diusulkan Rp 1.250 per kilometer (km) sesuai dokumen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

"PPJT-nya Rp 1.250 per kilometer. Kami lagi pembahasan alot, karena masing-masing harus tercapai tujuannya, baik Jasa Marga dan pemerintah yang mewakili masyarakat," kata Djoko Dwijono saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Minggu (23/9/2019).

Djoko menambahkan tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan terintegrasi dengan Tol Jakarta-Cikampek yang telah beroperasi.

"Tarifnya terintegrasi, atas dan bawah akan jadi satu begitu usulan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujar Djoko.

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi (kiri) dengan Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono saat berada di Tol Layang Japek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019). (Tribunnews/Reynas)
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi (kiri) dengan Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono saat berada di Tol Layang Japek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019). (Tribunnews/Reynas) (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Tol Layang Japek memiliki panjang 36,3 kilometer dari Gerbang Tol Cikunir dan berakhir di Karawang Barat atau Karawang Timur.

Direncanakan tol ini akan dilengkapi empat emergency bay (parking bay untuk keadaan darurat) serta dua emergency exit.

Berita Rekomendasi

Pangkas Waktu Lebih dari Setengah Jam

Sementara itu Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menginstruksikan operator dan stakeholder agar proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) dapat memangkas banyak waktu.

"Menurut saya kalau bisa jangan cuma setengah jam. Kalau biasa ke Bandung saat macet-macetnya lima jam, dengan adanya tol layamg paling tidak jadi tiga jam," kata Budi Karya Sumadi saat meninjau Tol Japek II, Bekasi, Minggu (22/9/2019).

Menteri Budi menjelaskan harus ada rekayasa sebelum Tol Layang Japek ini dioperasionalkan secara resmi awal Desember 2019.

Baca: Bea Cukai Dan Karantina Kerja Sama Gagalkan Penyelundupan Tanaman Lewat Teluk Nibung

"Kalau ini beroperasi sehingga memberikan manfaat yang maksimal. Terutama soal safety, tidak ada outlet, ini juga jadi perhatian kami. Ini harus diskenariokan dalam keadaan terburuk," ucap Budi.

Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), Djoko Dwijono memastikan, konstruksi fisik rampung pada Oktober ini.

Pekerjaan fisik telah mencapai 96,5 persen.

Ini artinya sisa pekerjaan tinggal 3,5 persen, menyangkut hal-hal minor seperti pengaspalan, pemasangan rambu dan marka jalan, pembangunan gardu tol, hingga kantor pengelola tol.

"Sisanya 10 bentang lagi mudah-mudahan selesai minggu depan. Aspal 30 persen tetapi secara masif kita bisa selesaikan sekaligus. Sisanya memang kecil-kecil seperti keselamatan rambu saat operasional nanti," tuturnya.

Baca: Kerusuhan Terjadi di Wamena Papua, Perkataan Guru kepada Siswa yang Berujung Pembakaran dan Tembakan

Direktur Operasional Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan keberadaan Tol Layang Japek dapat mengurai kepadatan yang volume hariannya mencapai 70 ribuan kendaraan.

"Kami inginnya agar tol layang terintegrasi sehingga masyarakat bisa memilih atas bawah," tutur Subakti.

Pihak Jasa Marga menyampaikan pada 23 September 2019, Tol Layang Japek akan diuji beban 16 truk yang dibebani 40 ton.

Uji beban adalah rangkaian sebelum uji coba dan pemasangan marka rambu jalan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas