Akademisi: Penerapan Teknologi Dongkrak Ekspor Pertanian
Mekanisasi dan penerapan teknologi pertanian telah membawa dampak positif pada peningkatan ekspor dan kesejahteraan petani.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mekanisasi dan penerapan teknologi pertanian, telah membawa dampak positif pada peningkatan ekspor dan kesejahteraan petani.
Hal ini disampaikan Dosen Pertanian Universitas Mataram, Kartono, memberi penghargaan pada kebijakan dan program-program pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
"Jadi kalau pemerintah kita bisa mengekspor komoditas, artinya ada nilai tambah yang bisa berdampak langsung pada petani di bawah," ujar Kartono yang juga mantan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Selasa (24/9/2019).
Seperti diketahui, Kementan RI banyak menderegulasi aturan layanan yang berkaitan dengan izin dan investasi. Termasuk ekspor.
Baca: Mentan Amran Tantang Ahli Agronomi Hasilkan Inovasi Pertanian 4.0
Kata Kartono, aturan tersebut seharusnya disambut baik oleh semua kalangan, termasuk para pengusaha.
"Saya kira kalau persoalan yang membawa esensi dan kebaikan untuk proses investasi itu sesuatu yang positif dan baik ya. Dan masyarakat juga harus siap dengan proses yang memang SOP nya berjalan singkat," katanya.
Menurut Kartono, perbaikan dan pengembangan layanan di Kementan saat ini sudah mengarah ke arah yang lebih baik.
Ini terlihat dari meningkatnya jumlah produksi program Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale).
"Selama 3 tahun saya mengikuti Pajale, produksinya terus meningkat. Lalu jagung juga alhamdullilah meningkat. Hanya saja, dari perspektif seberapa besar peningkatan ini pada nilai tambah petani itu yang belum terlihat," katanya.
Kartono berharap, pertanian Indonesia semakin membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, utamanya para petani di kota dan di desa.
Diapun yakin bahwa kemajuan itu bukan sesuatu yang mustahil mengingat upaya yang dilakukan sudah sangat maksimal.
"Terutama dari sisi petaninya ya. Saya lihat nilai tambah mereka cendrung lebih baik. Kemudian saya juga berharap agar ke depan pemerintah mengurangi impor dan merealisasikan cita-cita swasembada. Yang jelas programnya harus lebih baik dari yang kemarin," tukasnya.
Beberapa waktu lalu, Guru Besar Madya Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor, Bayu Krisnamurthi juga mengapresiasi langkah Kementan dalam menerapkan mekanisasi berbasis teknologi.
Kata dia, pemanfaatan ini sangat berdampak pada peningkatan produksi serta menambah devisa negara secara signifikan.