Banjir Permintaan, RedDoorz Bidik Pertumbuhan Kamar Hingga 600 Persen
"Pasar di Indonesia menjadi pasar utama dengan populasi banyak dan pariwisata yang berkembang," ujarnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RedDoorz Indonesia membidik pertumbuhan kamar 600 persen pada 2019. Rencana tersebut seiring banjir permintaan kamar yang mencapai 500 ribu pemesanan.
Baca: RedDoorz Belum Tertarik Bikin Kamar di Ibu Kota Baru
Direktur Marketing RedDoorz Indonesia Sandy Maulana mengatakan, pihaknya saat ini memiliki sekira 21 ribu kamar per Juli 2019.
"Pasar di Indonesia menjadi pasar utama dengan populasi banyak dan pariwisata yang berkembang," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
Ia menyampaikan, RedDoorz Indonesia menyumbang 80 persen dari keseluruhan okupansi di Asia Tenggara dengan fokus di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Sandy mengungkapkan, perusahaan saat ini mematok rata-rata harga kamar dikisaran Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu per malam.
"Rata-rata pengunjung menginap selama dua malam untuk keperluan bisnis, liburan, dan keluarga," katanya.
Baca: RedDoorz Ajak Milenial Jalan-jalan Tiga Bulan Gratis dan Dapat Uang Saku Rp 15 Juta
Adapun RedDoorz sudah bekerja sama dengan lebih dari 1.000 penginapan di Indonesia, Singapura, Filipina, dan Vietnam.
"Kawasan Asia Tenggara cukup menjanjikan karena ada 120 ribu penginapan dan kita sudah kerja sama dengan lebih dari 1.000 penginapan," tutur Sandy.