Kemenperin Gelar Fashion Show Busana dari Sumatera Selatan
Pameran ini menghadirkan produk-produk unggulan Industri Kecil Menengan (IKM) asal Sumatera Selatan.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustri (Kemenperin) menggelar "Sriwijaya Exhibition" di Plasa Pameran Industri Kemenperin, Jakarta pada 8 hingga 10 Oktober mendatang.
Pameran ini menghadirkan produk-produk unggulan Industri Kecil Menengan (IKM) asal Sumatera Selatan.
Dalam pembukaan pameran tersebut, diadakan gelaran fesyen yang menampilkan busana-busana khas Sumatera Selatan yang dipadukan dengan desain modern.
Terdapat 11 koleksi yang ditampilkan yang terdiri dari gaun, luaran (outer), busana muslim, kerudung, selendang hingga aksesoris.
Warna yang dipilih menimbulkan kesan anggun dan kalem dengan nuansa krem, putih hingga hijau muda.
Adapun material yang digunakan menggunakan kain khas Sumatera Selatan, seperti songket jumputan, sewet pelangi dan semage.
“Sriwijaya Exibition ini, telah menjadi salah satu kegiatan tahunan yang dapat mendorong para perajin dari berbagai wilayah di provinsi Sumatera Selatan untuk semakin memperkaya kreativitas dan ide dalam berkarya," kata Direktur IKM Kimia, Sandang , Kerajinan dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian E Ratna Utarianingrum.
Baca: Soal Hengkangnya Pepsi dari Indonesia, Kemenperin Buka Suara
Ratna menjelaskan, pada ajang pameran ini melibatkan 54 IKM yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu event promosi yang terselenggara atas kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan Kementerian Perindustrian dan Leanpuri Foundation.
Tak hanya fesyen, produk lain yang dipamerkan adalah Sawit, Karet, Kopi, Kelapa, hingga Minyak Bumi.
Menurutnya, "Sriwijaya Exhibition" di Plasa Pameran Industri ini bisa sekaligus memperkenalkan budaya dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Selatan, agar produk kerajinan dan unggulan lainnya yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan tidak sekadar dikenal, tapi juga diminati.
"Sehingga prospek pasar semakin luas dan berdampak positif dan dapat memberikan wawasan bagi para pelaku usaha sehingga dapat terciptanya IKM yang mandiri, tangguh dan sejahtera," kata Ratna.
