Luhut Keberatan Jika Jepang Mendikte Indonesia Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Luhut pernah memastikan kalau peluang China mengambilalih proyek KA semicepat Jakarta-Surabaya sangat tipis.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta Jepang untuk tidak mendikte pemerintah Indonesia soal proyek KA Cepat Jakarta-Surabaya. Pernyataan ini disampaikan Luhut saat ditanya wartawan seputar kabar ketertarikan investor China kepada proyek KA Cepat Jakarta-Surabaya tersebut.
“Ya kalau (China) tertarik boleh aja. Tetapi Jepang enggak boleh main-main juga dong, jangan dikte-dikte kita,” ujar Luhut di Jakarta, Jumat (11/10/2019).
“Karena kami dengar orang yang nawar itu begini, begini, begini. Jadi sudah punya bargaining juga,” sambungnya.
Meski begitu, Luhut pernah memastikan kalau peluang China mengambilalih proyek KA semicepat Jakarta-Surabaya sangat tipis.
Baca: Menelisik Sosok Abu Rara, Pria yang Disebut Polisi Pelaku Penusukan Wiranto
Sebab Jepang sudah lebih dulu ingin menggarap proyek tersebut. Selain itu, Jepang adalah salah satu investor jangka panjang di Indonesia.
Sebelumnya, Luhut mengingatkan Jepang untuk tidak menutup rapat proyek KA Semicepat Jakarta-Surabaya seperti proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
"Kami juga ingin punya kebebasan local content, technology transfer, seperti-seperti itu lah," di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Luhut: Jepang Jangan Dikte-dikte soal KA Semicepat Jakarta-Surabaya
Penulis : Yoga Sukmana