Sri Mulyani: Kebutuhan Wamen Masuk dalam APBN
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan kebutuhan wakil menteri (Wamen) ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Editor: Sanusi
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Menkeu Sri Mulyani pastikan kebutuhan Wamen masuk dalam APBN
Bikin Gemuk Birokrasi
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto menilai permintaan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menambah lima wakil menteri (wamen) bikin gemuk birokrasi.
Toto menjelaskan, struktur Kementerian BUMN saat ini sudah ada 5 deputi yang membawahi sektoral bidang usaha, sehingga tidak perlu dijabat oleh wamen.
"Kalau ditambah 5 wamen lagi saya kira struktur menjadi sangat gemuk dan terlalu birokratis," ujarnya kepada Tribunnews di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Ia menyarankan agar Erick tetap mempertahankan struktur saat ini dengan bisa menambah 1 wamen yang khusus fokus membawahi badan super holding BUMN.
Menurut Toto, struktur tersebut sebagai masa persiapan dan transisi sebelum nantinya Kementerian BUMN dilebur menjadi super holding BUMN pada 3 hingga 4 tahun ke depan.
"Pada masa transisi ini, fokus deputi pada pembuatan kebijakan. Sementara, wamen pada eksekusi fungsi operasional dan pengawasan BUMN," katanya.
Kemudian, ia menambahkan, pada saatnya setelah masa transisi dirasa cukup maka Kementerian BUMN akan dilebur ke super holding seperti Temasek di Singapura atau Khazanah di Malaysia.
Namun, kalau Erick tetap ingin merealisasikan gagasan didampingi 5 wamen maka fungsi deputi yang bisa ditiadakan.
"Jadi, tidak menambah jenjang birokrasi," pungkas Toto.
Cukup
Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono mengatakan, strategi Menteri BUMN Erick Thohir mau memiliki lima wakil menteri (wamen) tidak masalah.
Arief menjelaskan, lima wamen tersebut bisa membantu Erick dalam melakukan koordinasi terhadap BUMN yang jumlahnya ratusan.