Sharp Capai Pangsa Pasar 25 Persen untuk 4 Kategori Produknya
Perusahaan multinasional yang telah merajai pasaran elektronik tanah air ini unggul dalam penjualan 4 kategori produknya yakni LED
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Assistant General Manager Marketing Communication Division PT Sharp Electronics Indonesia Agus Soewadjie mengatakan pihaknya saat ini telah meraih pangsa pasar sekitar 25 persen untuk semua kategori utamanya.
"Kalau potensi market Sharp, market elektronik di Indonesia brand kita memang udah lama, kita membangun marketshare terbesar sekarang sekitar 25 persen itu untuk semua produk kategori," ujar Agus, saat mengunjungi Redaksi Tribunnews, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019) sore.
Perusahaan multinasional yang telah merajai pasaran elektronik tanah air ini unggul dalam penjualan 4 kategori produknya yakni LED, AC, mesin cuci dan lemari es.
Menurut Agus, dua diantaranya bahkan nyaris menyentuh angka 30 persen.
"Nah 4 kategori besar yaitu lemari es, mesin cuci, LED dan juga AC itu kita memang megang semuanya, marketshare nomor 1 semuanya. Bahkan ada yang hampir 30 persen marketshare yang kita pegang, ada AC dan juga mesin cuci," jelas Agus.
Dalam meraih pasar tanah air yang cukup beragam, Sharp memiliki strategi khusus dalam merancang produknya sesuai dengan kondisi pasar Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah produk yang sangat diminati masyarakat Indonesia yakni lemari es, microwave, LED dan mesi cuci.
"Contoh kita punya lemari es yang kita keluarin sertifikasi halal, terus juga ada microwave yang kita juga masukin sertifikasi halal. Untuk mesin cuci kita juga punya mesin cuci untuk mereka yang punya hijab, kita namain mesin cucinya hijab series," kata Agus.
Terkait kualitas, ia mengakui bahwa Sharp selalu menggunakan standarisasi yang sama.
Namun tentunya pihaknya selalu berinovasi dan memperbaharui kreativitas demi memenuhi apa yang diinginkan pasar Indonesia saat ini.
"Quality tetap sama, tapi ide dan kreativitas mungkin kita bisa sesuaikan dengan kondisi market yang ada. Jadi makanya kita masih bisa ikutinlah kondisi market yang ada," tegas Agus.