Soal Peluang IPO, Bos Gojek Sebut Belum Pernah Ada Start up di Indonesia Lepas Saham ke Publik
Andre Soelistyo menilai langkah melantai di bursa menarik karena belum pernah dilakukan startup melepas saham ke publik di Indonesia
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan rintisan (startup) berstatus decacorn Gojek berencana mencatatkan saham perdana (Intitial Public Offering/IPO) PT Aplikasi Karya Anak Bangsa di dua negara (dual listing).
Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo menilai langkah melantai di bursa menarik karena belum pernah dilakukan startup melepas saham ke publik di Indonesia.
Luhut ke Mitra Gojek: Bos Kalian Hebat, Saya 35 Tahun Masih Gendong Ransel di Timor-Timur
"Satu listing sudah pasti harus di sini, peluang untuk listing di Indonesia sangat menarik sekali karena memang belom pernah ada kan. Kalau dual listing di mana belum tahu,” ucap Andre saat perayaan HUT ke-9 Gojek di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Andre masih enggan menyebutkan negara lain yang akan menjadi lokasi Gojek untuk mencatatkan saham.
Gojek memimpin pasar layanan on-demand utamanya pesan-antar makanan dan minuman, pembayaran, serta layanan transportasi dalam jaringan.
Gojek juga telah berhasil mencetak dua kali lipat pertumbuhan pendapatan dalam satu tahun terakhir.
Apresiasi Langkah Ade Armando soal Meme Joker ke Anies, KIP: Itu Bentuk Kritik
Tercatat kuartal ketiga 2019, aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh lebih dari 155 juta pengguna, dengan lebih dari dua juta mitra pengemudi, lebih dari 500.000 mitra pelaku usaha, dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara.
“Investasi sedang ngobrol pemerintah sana. Kita sudah mencadangkan 500 juta dolar untuk ekspansi,” ujar Andre lagi.