Incar Pebisnis Online, PT Pos Luncurkan Layanan Pengiriman Maksimal 2 Hari di Seluruh Jawa
Q-Comm merupakan Iayanan pengiriman paket antarkota di Jawa dengan tingkat berat pengiriman hingga 5 kilogram.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pos Indonesia meluncurkan layanan pengiriman paket berbasis online yakni Q-Comm.
Q-Comm merupakan Iayanan pengiriman paket antarkota di Jawa dengan tingkat berat pengiriman hingga 5 kilogram.
Layanan ini menjanjikan pengiriman barang hanya memakan waktu masimal dua hari.
Baca: Sinergi Bea Cukai Makassar Dalam Musnahkan Barang Ilegal
Baca: Permudah Nasabah, Allianz Perluas Channel Pembayaran
Baca: Dikabarkan Pinjam Uang ke Bank untuk Bayar Gaji Karyawan, Ini Jawaban PT Pos Indonesia
Direktur Komersial Pos Indonesia Charles Sitorus, mengatakan layanan baru ini menyasar para pebisnis online (pebisol) yang ingin memanjakan pembeli dengan pengiriman yang cepat, aman, praktis.
"Data yang ada 70-80 persen kiriman pebisol ada di Pulau Jawa. Jadi memang target pasarnya di situ. Yang spesifik memang yang peer to peer langsung dan tidak melalui marketplace," kata Charles saat konferensi pers di di Gedung Filateli, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Charles mengatakan, salah satu keunggulan Q-comm adalah pelanggan tak perlu mengantarkan barang ke kantor pos.
Pihaknya menyediakan layanan pickup gratis oleh O-Ranger dengan cara menghubungi call center 1500 261.
"Kelebihan produk kita dia bisa dipick up, tak perlu dianter hubungi saja lewat telepon, nanti akan dionlinekan. Kedua resinya otomatis begitu keluar tanpa ketik ulang ada di PT Pos.
Ketiga juga bisa COD (transaksi langsung di tempat)," jelasnya.
Dia menambahkan, nantinya paket-paket dari Q-comm akan diberi stempel khusus, sehingga kurir atau Pak Pos bisa memprioritaskan produk itu agar sampai tak lebih dari dua hari.
Untuk sistem pembayaran, bisa dilakukan secara tunai atau Cashless para pelaku e-Commerce dilengkapi dengan aplikasi PosGiro mobile untuk pengaturan Iayanan keuangannya.
"Kami ingin pebisol tak harus kirim barang dari asalnya produksi. Kami ingin lebih dekat ke pasar dia bisa gunakan konsep dengan sistem pembayaran mudah," kata Charles.
"Di 2020 targetnya ingin bisa masuk ke pasar pebisol bisa raih 10 persen marketshare," pungkasnya.