Pemerintah Diminta Terus Dukung RDMP dan GRR
Mamit tidak menepis, bahwa dukungan penuh stakeholder, terutama Pemerintah, selama ini banyak memberikan hasil menggembiraka
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM -Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR) Pertamina sangat strategis.
Kedua program tersebut berperan penting dalam menopang kemandirian energi dalam negeri.
“Dan untuk itu, dukungan penuh Pemerintah terus dibutuhkan,” kata Mamit kepada wartawan di Jakarta hari ini.
Mamit tidak menepis, bahwa dukungan penuh stakeholder, terutama Pemerintah, selama ini banyak memberikan hasil menggembirakan. Karena support tersebut, maka Pertamina berhasil mewujudkan beberapa milestone positif RDMP dan GRR.
“Dua tahun lalu, saya menganggap sebagai mimpi yang tidak bisa dicapai. Namun setahun belakangan, melihat progres menggembirakan, termasuk di Balikpapan dan Tuban, maka saya yakin, program ini tidak lagi mustahil. Terlebih adanya dukungan Pemerintah sehingga Pertamina bisa mencari partner,” lanjut Mamit.
Lebih rinci, Mamit menyebut, milestone kilang Balikpapan sudah pada proses konstruksi. Diiharapkan, selesai pada 2023 dengan peningkatan 100 ribu barel per hari. Dengan peningkatan tersebut, ke depan, total produksi akan mencapai 360 ribu barel, karena saat ini kapasitas terpasang di Balikpapan mencapai 250 ribu barel.
“Sedangkan di Tuban Pertamina sudah bekerja sama dengan Rosneft, yaitu dengan adanya penandatanganan basic engineering design (BED). Ini merupakan langkah sangat maju,” jelasnya.
Dari sanalah Mamit optimsitis, proyek RDMP dan GRR bisa mendukung kemandirian energi. Melalui RDMP dan GRR, imbuhnya, produksi dalam negeri meningkat dan impor berkurang. “Peningkatan ini penting, karena pada 2025, jika kita tidak segera mengubah pola konsumsi, maka akan mengalami krisis energi, karena konsumsi lebih besar dibandingkan lifting migas kita,” kata Mamit.