Permintaan Tinggi, Produksi Benih Kacang Hijau Nasional Terus Digenjot
Di 2018, produksi kacang hijau nasional mencapai 235.000 ton, sementara kebutuhannya mencapai 304.000 ton atau turun 2,11 persen.
Editor: Choirul Arifin
Saat panen, biaya lebih hemat karena cukup sekali akibat polong matang serempak. Usia dipanen 57 hari dan tahan hama trips dan kutu kebul. Hal inilah yang membuat permintaan benih meningkat drastis dan menjadi alasan perusahaan seperti Ewindo mengembangkan produksi benih sebarnya.
Firdaus memberi apresiasi keputusan Ewindo memproduksi benih kacang hijau skala industri. Tidak mungkin ketersediaan benih diserahkan Balitbangtan. Kemitraan produsen benih dengan petani penangkar menyediakan benih varietas unggul bersertifkat harus menjadi prioritas.
Kerjasama macam ini menjadi solusi keterbatasan prasarana , modal dan luas areal produksi dan sumber daya petani penangkar. Produsen juga akan memetik manfaat dari meningkatnya kapasitas teknis budidaya petani penangkarnya.
Firdaus menegaskan penaikkan provitas benih menjadi solusi disaat luas panen dan produksi kacang hijau. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan produktivitas kacang hijau dalam kurun waktu 10 tahun terakhir meningkat 1,09%. Sementara luas panen dan produksi kacang hijau justru menurun masing masing 2,97 % dan 1,97 %.
Sales & Marketing Director EWindo Afrizal Gindow mengatakan perusahaan menargetkan memproduksi benih kacang hijau menjadi 100 ton di tahun 2021 atau naik empat kali lipat dibandingkan 2019 sebesar 25 ton.
"Dari FGD ini kita memperoleh informasi langsung dari koperasi pasar yang masih kesulitan membutuhkan kacang hijau dan mereka memperoleh dari impor,"kata Afrizal.
Besarnya permintaan pasar juga harus dipenuhi industri mamin. Terlepas, industri ini akan melengkapi dengan fasilitas pengolahan sehingga kacang hijau tersebut dapat dijadikan bahan baku tepung ."Dalam lima tahun depan , mungkin kita juga baru bisa mengisi 10 persen kebutuhan pasar,"terangnya.
Kehadiran Ewindo memperluas pangsa kultur bisnisnya selama puluhan tahun dari hortikultura ke tanaman pangan ,melihat pengembangan benih masih konvensional." Kita hanya tahunya jalur benih antar lapang (Jabal).Petani membeli dari petani atau pasar untuk disimpan menjadi benih kembali," kata dia.