Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

NextICorn: Jack Ma Pensiun, Alibaba Terus Rentangkan Sayap Bisnis

Jack Ma memang telah pensiun dari Alibaba, tapi perusahaan rintisannya tidak berhenti berekspansi.

Editor: Sanusi
zoom-in NextICorn: Jack Ma Pensiun, Alibaba Terus Rentangkan Sayap Bisnis
Bloomberg
Jack Ma 

Ia menegaskan bahwa Alibaba yang didirikan pada tahun 1999 harus bertahan sampai seratus tahun. Untuk merealisasikan visi tersebut, Jack Ma dan timnya mengembangkan sistem kepemimpinan yang menghargai cara baru.

Karena itu, meski Jack Ma sudah tak lagi aktif, Alibaba masih tetap jadi kesayangan investor. Tak heran, meski ekonomi China stagnan, Alibaba tetap menghasilkan pendapatan sebesar 114,92 miliar yuan (US$16,15 miliar) pada kuartal April-Juni 2019, atau naik 42% dari tahun sebelumnya. Ini menjadi bukti bahwa ekosistem Alibaba sudah sangat tangguh.

Kini, perusahaan yang bermarkas di Hangzhou dengan sekitar 103 ribu karyawan di seluruh dunia itu mengoperasikan pusat data di 10 negara di luar China dan telah memperluas jaringan logistik ke Asia Tenggara dan Eropa.

Ekspansi Alibaba tak berhenti. Paling baru, Alibaba siap melakukan secondary listing atau mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Hong Kong, paling lambat pada akhir November 2019. Ini adalah kali kedua Alibaba melakukan IPO setelah sebelumnya pada 2014 tercatat atau listing di New York Stock Exchange (NYSE).

Alibaba telah mendapat lampu hijau dari regulator Hong Kong untuk melanjutkan penjualan saham. Alibaba akan menerbitkan 500 juta saham biasa baru pada secondary listing tersebut.

Namun perusahaan juga menyediakan opsi greenshoe yang memungkinkan bank penjamin menjual 75 juta saham tambahan.

Merujuk informasi Businessinsider.com, di IPO kedua ini Alibaba menargetkan untuk memperoleh dana hingga US$ 13 miliar atau sekitar Rp 182 triliun (estimasi kurs Rp 14.000/US$).

Berita Rekomendasi

Sementara Reuters dan South China Morning Post melaporkan bahwa dari penjualan saham IPO tersebut, raksasa e-commerce dunia itu bisa memperoleh dana sekitar US$ 10 miliar hingga US$ 15 miliar.

Pada saat pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC), Alibaba telah mengonfirmasi bahwa perusahaan telah mengajukan aplikasi untuk melakukan secondary listing di bursa saham Hong Kong. Perusahaan juga mengatakan bahwa NYSE masih akan terus menjadi tempat listing utamanya.

Dalam IPO pertama di NYSE bulan September 2014 lalu, Alibaba mencatatkan rekor IPO terbesar dalam sejarah pasar modal dunia dengan mengumpulkan dana hingga US$ 25 miliar atau setara dengan Rp 350 triliun.

Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: NextICorn: Keberhasilan ekspansi Alibaba karena manajerial yang solid

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas