Penyelenggaraan ISEF 2019 Catatkan Kesepakatan Bisnis Senilai Rp 22,63 Triliun
Angka tersebut merupakan total seluruh transaksi yang melibatkan 30 buyer, 163 penjual serta 273 peserta selama ISEF 2019 berlangsung.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Dalam acara bertajuk 'Road to Sustainable Fashion' yang digelar pada gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, Destry mengatakan bahwa upaya pengembangan industri halal global ini dapat didukung pula melalui adanya fashion etis secara berkelanjutan.
"Fashion etis berkelanjutan adalah bentuk praktek dari inplementasi nilai-nilai ekonomi syariah di industri fashion yang dapat mendukung pengembangan industri halal global," ujar Destry, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2019) lalu.
Para pelaku bisnis modest wear ini diharapkan memperhatikan tahapan proses produksi koleksi lini fashion mereka, mulai dari sumber material bahan yang mereka gunakan hingga proses produksi yang harus mengedepankan prinsip ramah lingkungan dan daur ulang limbah.
Destry menyatakan, pengembangan industri halal global ini juga tetap memperhatikan fashion yang berkelanjutan.
Para pelaku bisnis modest wear ini juga harus memperhatikan fashion etis yang erat kaitannya dengan perekonomian syariah.
Bisnis yang dijalani ini harus memiliki dampak yang baik bagi keseimbangan ekonomi bangsa.
Untuk bisa bersaing dengan pasar global, para pelaku bisnis fashion modest wear juga harus terus berinovasi dan meningkatkan kreativitas mereka dalam memunculkan koleksi yang mampu mendorong dunia mengenal Indonesia sebagai salah satu pusat modest wear dunia.
Destry menambahkan, Indonesia pun menghabiskan sekitar USD 20 miliar atau senilai Rp 300 triliun terkait transaksi bisnis busana muslim ini.
"Indonesia merupakan konsumen busana muslim terbesar ke-3 di dunia yang menghabiskan sebesar USD 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun," kata Destry.
Perlu diketahui, pemerintah memang tengah gencar menggaungkan promosi agar Indonesia dikenal sebagai pusat perekonomian syariah dunia.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menegaskan bahwa prinsip ekonomi syariah seharusnya bisa diterapkan kepada seluruh masyarakat, bukan hanya satu golongan saja.
Menurutnya, prinsip ekonomi syariah sangat bermanfaat bagi aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat saat ini.
Dalam Silaturahmi Kerja Nasional (SILAKNAS) 2019 yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pada rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, Ma'ruf meminta agar visi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terus digaungkan.
"Hal ini dapat menjadikan ekonomi dan keuangan Syariah sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia tanpa memandang perbedaan," ujar Ma'ruf, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019) lalu.