Paxel Bikin Pisang Goreng Madu Bu Nanik Ekspansi Hingga Bali Tanpa Buka Store
Berdiri sejak tahun 2007, Pisang Goreng Madu milik Nanik Soelistiowati tersebut awalnya dikenal sebagai pisang goreng gosong.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang terletak di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat tentu tak asing di telinga para pecinta kuliner Ibu Kota.
Berdiri sejak tahun 2007, Pisang Goreng Madu milik Nanik Soelistiowati tersebut awalnya dikenal sebagai pisang goreng gosong.
Akan tetapi, warna gosong tersebut nyatanya membuat banyak orang penasaran.
Hanya memiliki satu gerai di Tanjung Duren, permintaan konsumen mulai datang dari luar wilayah Jakarta.
Permintaan konsumen dari luar kota akan Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang semakin tinggi akhirnya membuat Bu Nanik memberanikan diri untuk melakukan ekspansi usahanya keluar Jabodetabek.
Ekspansi dilakukan pada Oktober 2019 hingga ke Pulau Bali tanpa membuka gerai.
Layanan same day delivery yang diusung oleh Paxel menjadi andalan Pisang Goreng Madu Bu Nanik untuk melakukan pengiriman.
"Waktu itu teman saya ibu hamil di Bali. Akhirnya kita pikir untuk kirim satu hari dengan ekspedisi lain. Saya inget waktu itu pakai Paxel di pickup pagi jam 8 sampai ke temen saya malamnya. Akhirnya saya ngomong sama suami, ekspan tanpa buka cabang," tutur COO CV Bu Nanik Group Michelle K Molloy saat Coffee Talks #NgobrolUKM di Kawasan Kuningan, Selasa (19/11/2019).
Usai pengiriman ke Bali, COO CV Bu Nanik Group semakin yakin untuk melakuka ekspansi.
Sekarang permintaan Pisang Goreng Madu terbesar datang dari Bandung.
"Paxel kepanjangan tangan saya, nggak perlu buka toko, bisa ke Bandung dan Bali. Saya sebagai orang tua saya ikuti masukan anak," terang Nanik Soelistiowati.
Menurut Nanik, ekspansi keluar daerah bukan cuma soal penjualan, tetapi menjangkau lebih banyak konsumen yang jauh dengan produk yang berkualitas sama.
Pisang Goreng Madu Bu Nanik sendiri awalnya diproduksi karena ingin membuat cemilan enak dan manis bagi sang ibu yang menderita diabetes.
Sebelumya, dalam sehari Nanik biasa mengirimkan tiga ton pisang mentah untuk area Jabodetabek.
Baca: Teten Masduki: Trading House Hingga Daya Saing Produksi Agar UMKM Bergairah
Setelah berekspansi, pengiriman meningkat menjadi empat ton pisang mentah sehari atau meningkat 33 persen pengiriman pisang mentah dalam sehari.
Pisang Goreng Madu Bu Nanik, kini sudah bisa dinikmati di 12 kota daerah Jawa - Bali.
Paxel dinilai tepat sebagai partner ekspansi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kuliner karena menyediakan layanan same day delivery antarkota di Indonesia.
Sejak November 2019, konsumen bisa membeli Pisang Goreng Madu Bu Nanik di dalam aplikasi Paxel.
Pembelian bisa dilakukan dengan metode PO (Pre Order) di hari Selasa - Rabu untuk pengiriman di hari Sabtu atau pemesanan di hari Kamis - Jumat untuk pengiriman hari Minggu.
Harganya pun lebih terjangkau dengan Rp 78 ribu/10 pcs dan gratis ongkos kirim ke seluruh jangkauan Paxel dengan kode promo PAXEL4BUNANIK.
Meski baru melakukan ekspansi, omset penjualan Pisang Goreng Madu Bu Nanik naik hingga 40 persen.
"Awalnya kita kuota tidak banyak, tapi sekarang full order terus. Omset naik 30-40 persen. Untuk UMKM saran saya jangan terlalu percaya diri stuck di satu tempat, kalau bisa bergerak-bergerak terus," kata Michelle.
Executive Advisor Paxel, Johari Zein mengungkap bahwa pihaknya berpotensi besar memperluas layanan kirim barang same day.
"Paxel target bisa kirimkan barang manapun same day. Sekarang baru antara Jawa dan Bali. Paxel cocoknya jarak sedang dan jauh antar kota. Kalau jarak dekat yang diuntungkan C2C (customer to customer), kalau jarak jauh B2B buat dijual lagi itu yang akan menguntungkan ekonomi kita. Kita berharap Paxel ada di posisi itu. Kita targetkan jarak jauh," jelas Johari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.