Per September 2019, Nilai Ekspor Mie Instan Hingga Biskuit Capai Rp 8,7 Triliun
Franciscus Welirang atau Franky mengatakan nilai ekspor terigu nasional dan aneka produk turunannya mencapai Rp 8,7 triliun atau nyaris Rp 9 triliun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) Franciscus Welirang atau Franky mengatakan nilai ekspor terigu nasional dan aneka produk turunannya mencapai Rp 8,7 triliun atau nyaris Rp 9 triliun per September 2019.
Selain tepung terigu dan dedak gandum, aneka produk turunan yang diekspor itu mulai dari pasta, mie instan, biskuit, cake, pastry, hingga beragam produk lainnya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan di sela Pelepasan Ekspor Wheat Bran Pellet Bogasari ke Filipina, di Dermaga 1 pabrik PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari, Jakarta Utara, Rabu (27/11/2019), yang turut dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca: Puluhan Pengemudi Ojek Online di Pluit Ogah Ditertibkan, Sempat Berdebat dengan Petugas
"Berdasarkan data APTINDO, sampai September 2019 atau Year to Date (YtD) nilai ekspor seluruh produk pangan turunan berbasis tepung terigu secara nasional senilai Rp 8,7 triliun," ujar Franky dalam kesempatan tersebut.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk itu menjelaskan bahwa produk-produk turunan berbasis terigu turut menyumbang nilai ekspor.
Baca: Bea Cukai Jateng DIY Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat pada PT Rubber Pan Java
Produk ini dihasilkan dari berbagai pelaku usaha yang menggunakan bahan dasar tepung terigu sebagai komponen utama.
"Produk turunan yang diekspor tersebut dihasilkan oleh berbagai perusahaan industri berbasis tepung terigu," kata Franky.