BPK Jadi Auditor Eksternal Organisasi Maritim Internasional, Kalahkan Rival Unggulan Dunia
“Ini karena calon external auditor IMO berjumlah lebih dari satu maka dilakukan proses pemungutan suara (voting),” kata Ketua BPK
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terpilih menjadi external auditor Organisasi Maritim Internasional (IMO) untuk periode 2020-2023.
Hasil ini ditentukan melalui pemungutan suara dalam sidang IMO Assembly ke-31 di London, Inggris di mana Indonesia menggunguli dua kandidat unggulan tuan rumah dan Italia.
Baca: Pendaftaran CPNS 2019 Masih Dibuka di 24 Instansi Ini hingga Desember, Ada Kemristek dan BPK
“Ini karena calon external auditor IMO berjumlah lebih dari satu maka dilakukan proses pemungutan suara (voting),” kata Ketua BPK, Agung Firman Sampurna di gedung BPK, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Pada pemungutan suara putaran pertama Indonesia unggul 64 suara, Inggris 55 suara , dan Italia 24 suara.
Namun, jumlah pemungutan suara tidak menunjukkan mayoritas suara, sehingga dilakukan pemungutan suara putaran kedua.
Pada putaran kedua, Indonesia justru memeroleh suara diluar ekspektasi yakni 75 suara dan Inggris mengantongi 64 suara.
“Ini diluar harapan kita karena sebenarnya kami hanya membutuhkan 70 suara,” tambah Agung.
Dengan terpilihnya BPK sebagai external auditor, BPK akan memeriksa laporan keuangan dan kinerja organisasi IMO dan dua institusi pendidikan World Maritime University (WMU) serta Internasional Maritime Law Institute (IMLI).
BPK selanjutnya akan mempersiapkan tim pemeriksa untuk melakukn pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja institusi pendidikan tersebut.
“BPK akan berkoordinasi dengan manajemen IMO dan pemeriksa IMO sebelumnya yaitu SAI Ghana untuk perencanaan pemeriksaan dan melakukan pemeriksaan pendahuluan di tahun 2020,” imbuhnya.
Sementara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengapresiasi BPK karena telah menunjukkan eksistensi Indonesia dalam forum maritim internasional yang diperhitungkan oleh negara-negara maritim di dunia.
Baca: Kapolda Jatim: Konstruksi Bangunan SDN Gentong Pasuruan, Ngawur
Menurutnya, hal ini membuat BPK semakin meningkatkan kredibilitas di lingkup komunitas Supreme Audit Institution (SAI) internasional yang akuntabel.
“Ini karena kita bersatu menyusun strategi sehingga kita bisa mengalahkan rival berat. Dukungan dari Kemenlu kami turunkan diplomat terbaik yang dipimpin Rachmat Budiman untuk membantu lobby menjelang pemilihan vote itu dilakukan. Ini dua kemenangan sekaligus bagi Indoensia,” terang Menteri Retno di kesempatan yang sama.
Kembali Jadi Anggota Dewan IMO
Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2020 - 2021 dalam sidang IMO Assembly di London, Inggris, Jumat (29/11/2019).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan IMO yang berisikan 40 negara dengan 3 kategori dari total 174 negara anggota IMO menunjukkan pengakuan dunia di sektor maritim Internasional.
“Alhamdulillah, Indonesia terpilih kembali sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020 – 2021. Dengan menjadi anggota Dewan IMO Kategori C, dan terpilih sebagai External Auditor, kita manfaatkan kesempatan tersebut untuk melanjutkan pembangunan di sektor maritim Indonesia agar dapat memberikan kemaslahatan masyarakat banyak," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Baca: Selidiki Desa Fiktif, Menko Airlangga Akan Panggil BPK
Menurut Budi Karya, menjadi anggota Dewan IMO Kategori C memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh pada dunia kemaritiman.
Dia memberikan apresiasi kepada para stakeholder serta masyarakat pengguna jasa transportasi laut yang telah memberikan dukungannya selama ini.