Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mengenal Prajogo Pangestu, Orang Terkaya Ke-3 di Indonesia yang Pernah Jadi Sopir Angkot

Penghargaan tersebut ia dapatkan berkat dedikasihnya dalam mengembangkan dan meningkatkan Industri Petrokimia dan Panas Bumi di Indonesia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mengenal Prajogo Pangestu, Orang Terkaya Ke-3 di Indonesia yang Pernah Jadi Sopir Angkot
KATADATA
Prajogo Pangestu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forbes baru saja merilis daftar orang terkaya di indonesia tahun 2019.

Salah satu yang berada dalam daftar tersebut adalah Prajogo Pangestu yang berada di urutan ketiga dengan total kekayaan sebesar 7,6 milliar dollar AS yang setara dengan Rp 106 triliun.

Peningkatan kekayaannya terjadi karena investor menaikkan saham Barito Pacific.

Bagaimana ayah tiga anak ini memulai bisnisnya hingga menjadi orang terkaya nomor tiga di Indonesia?

Baca: Wuih, Peringkat Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu Melejit di Daftar Orang Terkaya Indonesia

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (dua kanan) bersalaman dengan para undangan sebelum meresmikan pabrik baru polyethylene (PE) CAP di Cilegon, Jumat (06/12/2019). Pabrik baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun ini menjadikan total kapasitas produksi Polyethylene CAP mencapai 736 ribu ton per tahun dari sebelumnya hanya 336 ribu ton per tahun yang diharapkan menjadi substitusi impor sehingga mampu menghemat devisa negara mencapai Rp 8 triliun dan menyerap 3.000 tenaga kerja pada masa pembangunannya. TRIBUNNEWS/HO
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (dua kanan) bersalaman dengan para undangan sebelum meresmikan pabrik baru polyethylene (PE) CAP di Cilegon, Jumat (06/12/2019). Pabrik baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun ini menjadikan total kapasitas produksi Polyethylene CAP mencapai 736 ribu ton per tahun dari sebelumnya hanya 336 ribu ton per tahun yang diharapkan menjadi substitusi impor sehingga mampu menghemat devisa negara mencapai Rp 8 triliun dan menyerap 3.000 tenaga kerja pada masa pembangunannya. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

Pria kelaihran Kalimantan Barat 1944 silam ini merupakan seorang taipan kayu yang mengelola Barito Pacific.

Sebelum mendirikan perusahaannya, ia bekerja di PT Djajanti Group, yang dimiliki oleh Burhan Uray, pada tahun 1969.

Setelah itu, ia menjadi General Manager pabrik PT Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur, pada tahun 1976.

Berita Rekomendasi

Pemilik nama asli Phang Djoem Phen ini bukan berasal dari keluarga kaya raya.

Ia terlahir dari keluarga biasa yang membuat dirinya hanya bisa mampu mengenyam pendidikan sampai tingkat sekolah menengah.

Pernah jadi sopir angkot

Pria 75 tahun ini juga sempat bekerja sebagai sopir angkot.

Siapa sangka, berawal dari pekerjaan inilah ia berhasil mengubah nasib.

Tahun 1960-an, sata masih berprofesi sebagai sopir angkot ia bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray.

Pria asal Malaysia itu mengajak Prajogo bergabung dengan perusahaanya yang berkecimpung dalam industri kayu, PT Djajanti Group.

Baca: Setelah Meraih Medali Perunggu Asian Games 2018, Orang Terkaya Indonesia Mulai Kesulitan Jalani Hobi

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas