Sido Muncul Raih Penghargaan Industri Hijau, Irwan Hidayat: Sumber Energi 50% Gas 50% Limbah
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menerima Penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian di Jakarta, Senin (16/12/2019) pagi. P
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menerima Penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian di Jakarta, Senin (16/12/2019) pagi. Penghargaan tersebut merupakan amanah dari Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 18/M-IND/PER/3/2016 tentang Penghargaan Industri Hijau.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mendorong pelaku industri untuk lebih efisien dan efektif dalam melakukan produksi, serta memerhatikan keberlanjutan terhadap pemeliharaan lingkungan dan energi. Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto mengatakan, ada berbagai aspek dalam menentukan industri hijau.
Baca: 17 Tahun Mengabdi, Aloysius Murwito Beberkan Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat Agats Papua
“Untuk industri hijau, dilihat dari manajemen energi, pengelolaan air, keselamatan serta kesehatan lingkungan, proses produksi, dan daur ulang limbahnya,” ujarnya.
Sejalan itu, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, melalui program Penghargaan Industri Hijau, Sido Muncul mendukung penuh misi Pemerintah dalam menjaga lingkungan. Ia pun menambahkan, langkah tersebut penting dilakukan karena lingkungan merupakan masa depan untuk seluruh masyarakat.
Baca: 1 dari 5 Orang Menderita Kelainan Bawaan pada Bibir, Orang Tua: Ingin Anak Kami Tersenyum
“Kalau buat saya sangat berharga (memperhatikan lingkungan). Kalau negeri ini maju saya setuju sekali lingkungan harus dijaga. Karena lingkungan itu untuk masa depan,” kata Irwan Hidayat saat ditemui di Kantor Sido Muncul Cipete, Jakarta, Senin (16/12/2019) siang.
Terkait dengan penghargaan yang diterima oleh Sido Muncul, perusahaan yang terkenal dengan produk Tolak Angin ini dalam menjalankan bisnisnya selalu memperhatikan keberlangsungan dan kelestarian lingkungan.
“Semenjak pabrik berdiri, kami konsen terhadap kelestarian lingkungan,” tambah Irwan Hidayat.
Ia pun menambahkan, limbah hasil produksi Sido Muncul mayoritas dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi baru.
Baca: Raih Best of the Best 2019 dari Forbes Indonesia, Perusahaan Ini Beberkan Kiat Suksesnya
Irwan Hidayat menilai, langkah tersebut sangat bermanfaat bagi Sido Muncul. Sebab, selain lebih ramah lingkungan, pengelolaan limbah juga dapat mengurangi ongkos produksi.
“(Untuk bahan bakar produksi) 50 persen gas dan 50 persen limbah,” tambah Irwan Hidayat.
Baca: Menyentuh Hati, Ignatius Suharyo: Masyarakat Agats Papua Masih Banyak yang Membutuhkan Bantuan
Selain itu, Irwan Hidayat mengatakan, limbah hasil produksi bukan hanya dimanfaatkan sebagai sumber energi, namun juga digunakan sebagai pupuk.
“Bukan hanya sebagai sumber energi, namun (limbah) karena mayoritas dari tumbuhan, kami gunakan kembali untuk pupuk dan pupuk tersebut kami berikan kembali ke petani,” ujarnya.
Irwan Hidayat menekankan, untuk menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan tidak susah.
“Kendalanya itu hanya diinvestasi awal terkait mesin (ramah lingkungan). Tapi kalau dihitung, investasi tersebut akan terbayar kembali,” tegas Irwan Hidayat.
Baca: Pentingnya Sinergi antara Swasta dengan Instansi untuk Atasi Masalah Sosial
Langkah Sido Muncul untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dinilai tepat. Hal tersebut terlihat ketika Sido Muncul menerima anugerah level 5 di ajang tersebut, yang menandakan perusahaan sukses untuk melakukan penghematan energi lebih dari Rp 3,49 Triliun dan penghematan air sebesar Rp 228,9 Milyar.