10 Jurus Erick Thohir Obrak-abrik BUMN Seusai Ditinggal Rini Soemarno
Erick Thohir menjadi salah satu sosok media darling sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019 lalu
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi salah satu sosok media darling sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019 lalu, menggantikan menteri sebelumnya yaitu Rini Soemarno.
Selama dua bulan menjabat, pendiri Mahaka Media itu melakukan sejumlah gebrakan dalam rangka "bersih-bersih" BUMN di tanah air. Kebijakan itu pun mendapat banyak sorotan dari berbagai pihak.
Tribunnews.com merangkum beberapa kebijakan Erick Thohir sejak menjadi Menteri BUMN:
1. Rombak Total Pejabat Eselon I di BUMN
Di awal masa jabatannya, Erick Thohir langsung merombak pejabat eselon I di Kementerian BUMN era Rini Soemarno, yang terdiri dari enam deputi dan satu sekertaris Kementerian BUMN.
Selain itu, formasi eselon I yang tadinya berjumlah tujuh orang dipangkas menjadi empat orang, terdiri dari tiga deputi dan satu sesmen. Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan hal itu dilakukan untuk merampingkan tubuh di Kementerian BUMN setelah masuknya dua wakil menteri, yaitu Kartika Wirjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin.
“Dengan adanya Wamen, strukturnya dengan yang ada besar kami inginnya ramping. Nanti soal deputi ini, yang pertama akan diubah adalah strukturnya,” ujar Arya, Senin (18/11/2019).
Arya mengatakan pengangkatan empat pejabat eselon I itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, hingga saat ini Kementerian BUMN belum mengumumkan nama-nama pejabat eselon I yang baru.
2. Menggeser Deputi dan Sekretaris BUMN Jadi Komisaris dan Direksi di BUMN
Tak lama setelah dicopot Erick Thohir, ketujuh pejabat eselon I di Kementerian BUMN ditempatkan sebagai komisaris dan direksi di beberapa BUMN.
Arya Sinulingga mengatakan langkah itu dilakukan agar para pejabat yang biasanya berurusan dengan birokrasi bisa memahami permasalahan di korporasi, demikian sebaliknya.
"Banyak yang memang punya pengalaman di bidang bisnis sebelumnya di korporasi. Sudah lama ya sekarang refresh lagi kembali ke korporasi," kata Arya.
Adapun pos-pos baru yang ditempati, yaitu Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah menjadi Wadirut Angkasa Pura II, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra menjadi Wadirut Pelindo 2.