Malaysia Setop Impor Babi Indonesia, Mentan Sebut Itu Risiko Terjangkit ASF
penyetopan impor babi dari Indonesia oleh Malaysia sebagai bagian risiko terjangkit virus demam babi Afrika
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, penyetopan impor babi dari Indonesia oleh Malaysia sebagai bagian risiko terjangkit virus demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
Syahrul mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan memetakan wilayah yang terjangkit virus ASF supaya diselesaikan segera.
"Malaysia larang impor babi itu salah satu risiko. Saya tetapkan daerah khusus yang terjangkit," ujarnya saat menghadiri open house di kediaman Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Rabu (25/12/2019).
Baca: Kaleidoskop September 2019, Pria Masak Nasi di Kantor, Hemat Uang Demi Dikirimkan Ibu Tercinta
Menurut Syahrul, wabah virus ASF tidak banyak menyebar, hanya ada di 1 wilayah saja dan sudah dikendalikan oleh pemerintah daerah.
"Jadi virus babi tidak menyeluruh, di Indonesia hanya di 1 kabupaten. Oleh karena itu, virus babi itu sudah dikendalikan para gubernur dan bupati, tentu saja penanganan sesuai prosedur," katanya.
Proses penanganan tersebut, ia menambahkan, yakni dengan mengisolasi daerah yang terjangkit virus ASF supaya tidak menyebar lebih luas.
"Dalam prosesnya, salah satunya isolasi daerah yang terjangkit dan daerah lain juga lakukan cek. Paling penting isolasinya, dilakukan oleh Pemda," pungkas Syahrul.
Sebelumnya, Pemerintah Malaysia melarang peredaran babi dan produk turunannya sejak 13 Desember 2019 lalu.
Dilansir dari The Phnom Penh Post, larangan ini menyusul flu babi Afrika yang tengah mewabah.
Deputi Kementerian Agrikultur dan Industri Agro Sim Tze Tzin menyatakan turis juga dilarang membawa masuk produk berbahan babi ke Malaysia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.