Produksi Sulit Terserap Pasar, Tanaman Karet Bakal ''Disulap'' Jadi Bahan Bakar
APBI menyatakan, tanaman karet bakal 'disulap' jadi Bahan Bakar Nabati (BBN), karena produksinya sulit terserap pasar.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menyatakan, tanaman karet bakal 'disulap' jadi Bahan Bakar Nabati (BBN), karena produksinya sulit terserap pasar.
Ketua APBI Aziz Pane mengatakan, karet termasuk tanaman perkebunan non pangan yang saat ini produksinya sudah sudah surplus.
Kita perkuat, bisa untuk bahan bakar agar petani yakin yang ditanam benar," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Baca: Marwan Jafar: Implementasi Program B30 Harus Didukung
Baca: Pertamina Dorong Pengembangan Bahan Bakar Nabati
Karet, lanjutnya, juga termasuk dalam kategori tanaman bioenergi multiguna yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan baku BBN dengan dukungan kebijakan pemerintah.
Saat ini, selain banyak digunakan untuk industri ban, karet saat ini telah banyak digunakan untuk industri lain di antaranya bahan baku campuran aspal dan bantalan jembatan.
Menurut Aziz, potensi pemanfaatan karet di luar industri ban semakin terbuka lebar pascaterbitnya beberapa kebijakan terkait penggunaan energi alternatif pengganti BBN untuk jenis diesel atau solar.
"Karet untuk BBN bisa 1 hingga 2 juta ton dari suplai, tapi butuh penelitian, kami usulkan ke BPPT supaya ada penelitian," pungkasnya.