Ini Tips Pilih Asuransi yang Relevan dengan Kebutuhan
Memiliki asuransi saat ini juga dinilai penting karena jika musibah terjadi, pemilik asuransi tak perlu menanggung semua biayanya.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sadar asuransi masih terus disosialisasikan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah.
Memiliki asuransi saat ini juga dinilai penting karena jika musibah terjadi, pemilik asuransi tak perlu menanggung semua biayanya.
Konsultan Keuangan Usaha dan Pribadi, Mada Aryanugraha memberikan tips untuk memilih asuransi yang tepat.
"Kalau bicara uang pertanggungan, biasanya saya saranin di angka Rp 500 juta. Cuman balik lagi semuanya itu tergantung daripada kemampuan bayar kita dalam hal preminya tadi. Karena juga nggak bijak kita maksain buat dapat uang pertanggungan yang tinggi tapi kita malah kesulitan buat bayar preminya," tutur Mada saat di acara FWD Life, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Berikut tips memilih asuransi yang tepat :
1. Pilih Asuransi Sesuai Kebutuhan
Pilih asuransi sesuai kebutuhan. Penting bagi kita untuk tahu lebih dulu kebutuhannya apa.
Misalnya bicara tentang asuransi penyakit kritis, calon pembeli asuransi harus tahu lebih dulu yang di cover asuransi tersebut penyakit kritis seperti apa.
"Kalau tadi saya bilang biasanya manusia ada penyakit genetiknya. Kita lihat dulu di orang tua atau di keluarga kita sebelum-sebelumnya penyakit-penyakit jenis apa yang kena. Jadi memilih asuransi dilihat dari segi kebutuhan," ungkap Mada.
Baca: Asuransi FWD Critical Armor Mungkinkan Nasabah Klaim Tiga Kali Penyakit Kritis
2. Pilih Perusahaan Asuransi yang Terpercaya
"Biasanya saya menyarankan tidak hanya perusahaan asuransi yang ada di Indonesia saja. Pilih perusahaan asuransi yang sifatnya sudah global artinya sudah di seluruh dunia ada, karena dia akan lebih pasti dalam umur perusahaan itu sendiri," terangnya.
3. Baca Polis Asuransi yang Dibeli
"Yang paling penting kalau kita bicara asuransi adalah ketika polisnya sudah jadi itu yang harus dibaca. Karena kebanyakan orang beli asuransi tapi polisnya enggak pernah dibaca," jelas Mada.
Kenapa harus membaca polis yang diterima, karena pemilik asuransi akan tahu apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka.
"Kebanyakan pengalaman saya banyak orang tidak mau membeli asuransi karena dia kena tipu. Contoh kena tipu, saya sudah bayar premi nih, ketika saya sakit saya nggak di cover sama perusahaan asuransinya. Ternyata di polisnya itu sudah disebutkan bahwa penyakit ini tidak akan ditanggung," kata Mada.