Permintaan Melonjak, Anak Usaha BUMN Kirim 3 Juta Masker ke China, Dibuat dalam 5 Hari
Anak usaha PT RNI (Persero), PT Rajawali Nusindo melakukan ekspor 3 juta lembar masker medical grade ke China senilai Rp 1,2 miliar.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha PT RNI (Persero), PT Rajawali Nusindo melakukan ekspor 3 juta lembar masker medical grade ke China senilai Rp 1,2 miliar.
Direktur Utama PT Rajawali Nusindo, Sutiyono mengatakan, ekspor masker ke China merupakan ekspor masker perdana yang dilakukan dalam 2 tahap karena permintaan dari China meningkat seiring berkembangnya wabah virus corona.
"Kita melakukan pengiriman perdana sejumlah 3 juta masker produksi dalam negeri, di tengah keprihatinan kita yang mendalam atas wabah virus corona," kata Sutiyono di Jakarta, Jumat (31/1/2020) seperti dikutip dari artikel Kompas.com dengan judul "Virus Corona, BUMN Ini Ekspor Masker ke China Senilai Rp 1,2 Miliar".
Sutiyono menuturkan, pihaknya menyanggupi permintaan China untuk mengekspor masker meski permintaan baru dilayangkan sekitar 1 minggu yang lalu.
Dalam kurun waktu 5 hari, masker sudah siap diekspor.
Masker itu pun sudah melalui uji coba di Nelson Laboratorium sehingga mampu menyaring partikel kecil dengan ukuran 3 mili micron.
"Jadi kita selesaikan sesingkat-singkatnya. Setiap ada kondisi darurat kita support. Kita lakukan secara business to business (b to b) tapi tetap memenuhi permintaan," kata Sutiyono.
Baca: 2 Skenario yang Disiapkan Pemerintah untuk Evakuasi WNI di Wuhan China
Sutiyoni bilang, saat ini Rajawali Nusantara sebagai distributor tunggal bersama Maisindo (pemilik produk) akan menyiapkan 15 juta lembar masker lagi untuk permintaan dalam negeri maupun luar negeri selanjutnya.
"Rencana produksi tahun ini total ada 15 juta. Sebetulnya di domestik sendiri permintaannya juga tinggi. Saat ini sudah banyak yang menyampaikan minatnya, Singapura, Hong Kong itu minat," ujar Sutiyono.
Sementara di masa normal, permintaan distribusi masker bisa berkisar 13-14 juta lembar per tahun dengan rerata distribusi lebih dari 1 juta per bulan.
Permintaan itu di luar distribusi ke Arab Saudi saat musim haji sekitar 11 juta masker. Secara total, distribusi bisa mencapai 25 juta lembar per tahun.
Hasilnya, distribusi alat-alat kesehatan termasuk masker berkontribusi 27 persen dari total laba Rajawali Nusantara.
Harga masker sangat mahal
Sejumlah Warga Negara Indonesia masih tersiolasi di China lantaran merebaknya virus corona.