Tahun 2020 akan Menjadi Awal Bangkitnya Pasar Properti
Perumahan dengan kisaran harga Rp 300 juta – Rp700 juta masih akan menjadi primadona, khususnya di kalangan millenial
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum dari DPD REI DKI Jakarta, Arvin F Iskandar menyatakan, tahun 2020 dirasa menjadi awal bangkitnya pasar properti.
Apalagi seiring hadirnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya penawaran menarik dari para pengembang menjadi energi tambahan bagi industri ini.
“Kita dari asosiasi developer melihat 2020 menjadi tolak ukur bangkitnya pasar properti," kata Arvin F Iskandar saat konferensi pers Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
IPEX tahun ini merupakan gelaran ke 38 kalinya, akan berlangsung pada tanggal 15 – 23 Februari 2020.
Arvin F Iskandar menyebut, tahun lalu pasar properti sempat tertahan karena adanya momen politik yakni pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Arvin memperkirakan, perumahan dengan kisaran harga Rp 300 juta – Rp700 juta masih akan menjadi primadona, khususnya di kalangan millenial.
Baca: Ahli Jawab Isu Orang Indonesia Kebal Virus Corona, Biasa Minum Es Batu Air Mentah & Hujan-hujanan
Baca: Ditahan KPK, Bupati Bengkalis Amril Mukminin Irit Bicara Saat Dicecar Awak Media
Baca: WO Pandamanda Tipu Puluhan Pengantin, Uangnya Dipakai Cicil Rumah 2 Lantai, Pengatin Nangis
Senada Budi Suanda selaku Director of Realty PT. PP Urban menyatakan, tahun ini bangkitnya pasar properti.
"Ini disebabkan kondisi makro ekonomi yang cukup stabil, kebijakan pemerintah yang semakin positif, hasil pemilu 2019 yang berjalan cukup baik, serta pasar dari kaum millennials yang semakin sadar untuk segera memiliki hunian," katanya.
Sebenarnya bangkitnya properti sudah dimulai kuartal ke-3 tahun 2019 karena Bank Indonesia merekam adanya peningkatan penjualan properti residensial saat itu.
Peningkatan tersebut disebabkan melonjaknya rumah tipe kecil dan tipe besar.
Secara tahunan, kenaikan tersebut dinilai cukup besar dengan pertumbuhan properti residensial sebesar 13,95 persen tahun ke tahun (year-on-year/yoy) di kuartal III/2019.
Baca: Cerita Nur Laila Cemas Sang Anak Kena Virus Corona Saat di Wuhan Gara-gara Rasakan Ini
Baca: Terapkan Konsep Sociopreneur, Cottonology Sukses Berbisnis Fesyen dengan Berdayakan Warga
Baca: Ditanya WNI Eks ISIS Bisa Terlantar karena Tak Dipulangkan, Soleman Ponto: Kenapa Harus Dipikir?
Angka tersebut melesat dari kontraksi negatif sebesar -15,79% yoy pada triwulan sebelumnya.
Bank BTN yang masih mendominasi pasar KPR dengan pangsa sebesar 40,31% dan KPR Subsidi dengan pangsa 91,55% per September 2019,
Penyelenggaraan Indonesia Properti Expo dimaksudkan agar masyarakat Indonesia akan kian mudah memperoleh hunian.
"Backlog perumahan masih menjadi PR bagi kami sebagai agen Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat di bidang pembiayaan perumahan," kata Suryanti Agustinar, Executive Vice Presiden Non-Subsidize Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN.
Dalam event ini, BTN membidik potensi transaksi KPR senilai Rp 3 triliun.
Gad Permata selaku Vice President PT.Adhouse Clarion Events mengatakan Indonesia Properti Expo kali ini akan menampilkan proyek terbaru dari developer ternama serta ada banyak penawaran menarik di awal tahun.